Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu RI Ungkap Indikasi PM Israel Benjamin Netanyahu Mau Habisi Rakyat Palestina

Pernyataan ini disampaikan Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (5/6/2024).

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menlu RI Ungkap Indikasi PM Israel Benjamin Netanyahu Mau Habisi Rakyat Palestina
ANDREA RENAULT / AFP
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi, berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Timur Tengah, dan perang Israel-Hamas di markas besar PBB pada 29 November 2023 di New York City. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) mengungkap adanya indikasi bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memang hendak menghabisi warga Palestina.

Pernyataan ini disampaikan Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (5/6/2024).

Dalam paparannya di ruang rapat, Retno mengatakan bahwa Israel saat ini terus mencoba menihilkan pengungsi Palestina.

Benjamin Netanyahu, kata Retno, dalam beberapa kesempatan juga ingin menihilkan konsep solusi dua negara atau two-state solution guna mengatasi konflik Israel dan Palestina.

“Artinya Palestina memang akan terus dihabisi. Hak Palestina untuk memiliki negara secara sistematis berusaha dihilangkan oleh Israel,” kata Retno.

Retno juga menyampaikan bahwa situasi di Rafah, kota sebelah selatan Jalur Gaza Palestina, yang saat ini menjadi lokasi pengungsian warga Palestina, semakin memburuk.

Baca juga: Korban Tewas di Gaza Meningkat, Setidaknya Nyawa 36.586 Warga Palestina Direnggut Israel

Berita Rekomendasi

Pasalnya militer Israel menargetkan serangan mereka ke kamp-kamp pengungsian di Rafah.

Retno juga membenarkan pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa Indonesia siap mengevakuasi 1.000 warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel, untuk dirawat di Rumah Sakit Indonesia.

Perihal ini, Retno mengatakan upaya-upaya tersebut memang sedang disiapkan.

Proses persiapan juga sudah berjalan namun eksekusi rencana itu memang membutuhkan waktu.

"Ya ini kan intinya sedang dipersiapkan semua," ujarnya.

Misalnya mencari solusi untuk mengeluarkan warga Palestina yang terluka keluar dari Gaza.

"Persiapan-persiapan seperti itu kan biasanya memerlukan waktu yang lama karena pertanyaan pertama bagaimana mereka bisa keluar dari Gaza dan sebagainya," tuturnya.

Fokus Indonesia Terhadap Palestina

Lebih jauh, Retno Marsudi membeberkan beberapa poin penting yang menjadi fokus Indonesia terhadap situasi Palestina saat ini.

Kata Menlu, kondisi di Palestina saat ini makin memburuk usai serangan kemanusiaan yang tak kunjung usai oleh Israel.

Menlu menyebut setidaknya ada beberapa poin besar yang didorong oleh Pemerintahan Indonesia atas situasi terkini di Palestina.

"Beberapa prioritas saat ini antara lain pertama mendorong terciptanya gencatan senjata segera dan permanen, immediate dan permanen ceasefire, tanpa cease fire upaya perbaikan situasi tidak akan terwujud," kata Menlu Retno.

Sebagai laporan juga, kata Menlu, pada 31 Mei lalu Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyampaikan proposal mengenai gencatan senjata yang terbagi dalam tiga tahap.

Kata dia, upaya gencatan senjata itulah yang menjadi perjuangan Indonesia terhadap serangan-serangan yang dilakukan Israel.

Meski sejauh ini Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu belum mengindahkan terkait dengan saran dari Biden tersebut.

"Isu ceasefire inilah yang sudah terus diperjuangkan Indonesia dari sejak awal. dan kita akan melihat bagaimana Israel menanggapi usulan dari Presiden Biden ini," kata dia.

Fokus kedua, kata Rerno, Indonesia terus mendorong kelancaran bantuan kemanusiaan dan mendukung kerja United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).

Dimana dirinya menyatakan, perlu adanya keterjaminan bantuan melalui lembaga bantuan dan pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina tersebut.

"Indonesia akan terus mendorong negara lain untuk terus memberikan dukungan terhadap UNRWA dan sebagaimana tadi sudah saya sampaikan UNRWA memiliki tanggung jawab hampir 6 juta pengungsi," kata dia.

Dari sisi Indonesia kata dia, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan baik langsung ke Palestina maupun melalui UNRWA.

Sementara, bantuan untuk UNRWA diklaim Retno telah ditingkatkan beberapa kali, dan ke depan bantuan akan disesuaikan terus dengan kebutuhan lapangan.

"Jadi bantuan yang kita berikan adalah demand and needs driven asistance, dan bantuan kita sudah berikan baik melalui darat maupun melalui udara," ujar Retno.

Ketiga, Indonesia mendesak agar semua keputusan International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional dipatuhi oleh Israel.

Sementara kata Retno, dewan Keamanan PBB yang memegang enforcing power memiliki peran sangat penting terhadap hal ini.

"Harapan kita pada saatnya dewan Keamanan PBB dapat membuat sebuah keputusan yang dapat memaksa Israel untuk patuh menjalankan keputusan ICJ," kata dia.

Keempat, Indonesia terus mendorong lebih banyak negara mengakui negara Palestina

Kelima, terus berusaha berupaya agar proses keanggotaan Palestina di PBB dapat segera dirampungkan.

"Dan keenam dan ini sangat penting artinya terus mendorong agar implementasi two state solution dapat dijalankan," tukas Retno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas