X Perbarui Aturan, Kini Bolehkan Konten Pornografi Diunggah
X milik Elon Musk sekarang secara resmi mengizinkan konten pornografi atau NSFW di jejaring sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - X milik Elon Musk sekarang secara resmi mengizinkan konten pornografi atau NSFW di jejaring sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Tetapi akan ada beberapa batasan yang diterapkan X, Variety melaporkan.
Dalam pembaruan terbaru yang dibagikan pada laman kebijakan penggunaan resminya, X mengatakan, “Anda dapat membagikan ketelanjangan atau perilaku seksual dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka, asalkan diberi label dengan benar dan tidak ditampilkan secara mencolok.”
“Kami percaya bahwa pengguna harus dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka,” kata X dalam pembaruan, yang sebelumnya ditemukan oleh TechCrunch.
Lewat pembaruannya itu juga, X menekankan soal "ekspresi seksual, baik visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah."
"Kami percaya pada otonomi orang dewasa untuk terlibat dan membuat konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas.”
Oleh karena itu, X menyeimbangkan kebebasan ini dengan membatasi paparan Konten Dewasa bagi anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih untuk tidak melihatnya.
“Kami Kami juga melarang konten yang mempromosikan eksploitasi, penolakan, objektifikasi, seksualisasi atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tidak senonoh," terang kebijakan tersebut.
"Kami juga tidak mengizinkan berbagi Konten Dewasa di tempat yang mudah terlihat seperti foto profil atau spanduk.”
Menanggapi pembaruan mengenai konten pornografi di X, profesor komunikasi di Cornell University Brooke Erin Duffy menyebut bahwa langkah X untuk secara resmi mengizinkan konten dewasa sangat sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan pasca-Musk.
“X sangat provokatif dan berusaha membedakan dirinya dari pesaing yang 'aman bagi merek' seperti Meta, YouTube, dan TikTok," tuturnya.
Baca juga: Kritik Kebijakan AS, Elon Musk: Kenaikkan Tarif Impor Bisa Hancurkan Industri Mobil Dunia
"Dengan pembaruan kebijakan X baru-baru ini," katanya.
"Perusahaan tampaknya mendekati para pekerja – termasuk pencipta dan artis – yang telah terpinggirkan oleh pedoman platform yang cenderung membatasi ketelanjangan atau ekspresi seksual," lanjutnya.
Memang, Twitter sudah mengizinkan pornografi sebelum pengambilalihan Musk.