Ikuti Jejak Indonesia, Jasa Ojek Makanan di Amerika Juga Tumbuh Pesat Tapi Mengkhawatirkan
Di Indonesia jasa makanan diantar ojek tren jauh hari sebelum Covid-19 melanda, terutama sejak kehadiran ojek online di tanah air.
Editor: Hasanudin Aco
Otoritas di Washington DC meluncurkan program yang disebut Operation Ride Right untuk memastikan pengemudi kendaraan roda dua mematuhi hukum. Sejak dimulai, otoritas New York melakukan lima penangkapan dan menyita 17 moped.
"Mereka meneror banyak pejalan kaki kita, terutama orang tua dan lanjut usia," kata Walikota New York City, Eric Adams pada Rabu saat kendaraan-kendaraan pengiriman bermotor roda dua dihancurkan.
"Pengendara yang berpikir aturan tidak berlaku bagi mereka, justru akan melihat kebijakan penegakan hukum yang agresif."
Bangkit Selama Pandemi Covid-19
Saat layanan pengiriman makanan mengalami kebangkitan besar selama pandemi Covid-19, sebagian besar pengemudi menggunakan mobil untuk mengantar pesanan.
Ini menyebabkan kemacetan lalu lintas, mendorong peralihan ke sepeda motor dan kendaraan roda dua lainnya.
Para pengemudi, banyak dari mereka imigran dari negara-negara Amerika Latin, Afrika Barat, dan Asia Selatan, mengatakan mereka hanya mencoba mencari nafkah dan memberikan layanan yang memungkinkan pelanggan mendapatkan makanan mereka dengan cepat.
"Kami tidak semuanya buruk," kata Luis López, seorang pengemudi pengiriman dari Republik Dominika yang berbicara kepada Associated Press pada Jumat dari motornya di area dengan banyak restoran cepat saji di dekat Perpustakaan Umum Boston.
"Kami datang untuk bekerja, mencari nafkah, membayar sewa, dan mengirim sesuatu kepada keluarga kami."
López, yang datang ke AS sekitar tiga tahun lalu, mengakui beberapa pengemudi tidak punya lisensi atau mengemudikan kendaraan yang tidak terdaftar, dan dia pernah melihat mereka melanggar lampu merah dan melintasi trotoar, mengancam pejalan kaki. Beberapa orang sangat sembrono sehingga mereka juga membahayakan pengemudi pengiriman lainnya, katanya.
Dia mengaku berada di antara kelompok 10 pengemudi pengiriman di luar Chick-fil-A pada Kamis malam ketika seorang petugas polisi mendekati mereka dengan selebaran yang menjelaskan cara mendaftarkan skuter dan moped mereka. Seluruh kelompok sepakat untuk melakukan hal itu.
"Kami harus menghormati hukum," katanya, berbicara dalam bahasa Spanyol. "Kami akan menghormati hukum agar mereka membiarkan kami bekerja di sini."
Pengemudi kendaraan roda dua bermotor menghadapi lebih banyak pengawasan daripada pekerja harian lainnya yang mengemudi mobil, seperti pengemudi Uber dan Lyft, karena mereka lebih mudah melanggar undang-undang lalu lintas, kata Hilary Robinson, seorang profesor hukum dan sosiologi di Northeastern University.
Peralihan ke kendaraan ini "sebenarnya adalah upaya untuk menyediakan tenaga kerja berupah rendah dan berisiko tinggi sehingga kita semua bisa mendapatkan barang dan layanan murah," kata Robinson. "Ini mungkin salah satu alasan mengapa orang mulai menyadari bahwa tidak ada makan siang gratis."