Veteran IDF Akhiri Hidup usai Diminta Kembali ke Gaza, Israel Tolak Makamkan secara Militer
Seorang pasukan Israel yang dikenal veteran IDF, Eliran Mizrahi, memilih mengakhiri hidupnya setelah diminta kembali ke Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
Setelah Mizrahi bunuh diri, keluarganya memperjuangkan agar ia diakui sebagai tentara yang gugur dan dikuburkan di pemakaman militer Israel di Gunung Herzl.
Namun, IDF menolak permintaan itu, karena Mizrahi meninggal saat sedang tidak bertugas.
"(IDF) mengirimnya berperang padahal dia menderita cacat dan PTSD, tapi menolak menguburkannya sebagai prajurit yang gugur, mengapa?" kata Jenny.
Jenny pun menegaskan ia tidak akan menguburkan Mizrahi selain di pemakaman militer Israel.
Adik Mizrahi, Shir, mengaku heran atas perlakuan IDF kepada kakaknya.
"Dia sudah mengorbankan nyawanya untuk negara, dan dia tidak pantas dimakamkan secara militer? Alih-alih fokus pada kesedihan kami, kami malah terpaksa memperjuangkan kehormatannya," tutur Shir.
Baca juga: Operasi Rahasia Al-Qassam Menyusup Pagar Pembatas Israel, Serang Markas IDF, Satu Tentara Tewas
"Kakak saya layak dimakamkan secara militer di pemakaman militer dengan bendera Israel. Dia tidak pantas menerima ini," tambah Hila.
Menanggapi hal itu, IDF mengatakan kepada Channel 12, Mizrahi telah berbuat banyak untuk tentara selama perang dan operasi militer sebelumnya.
Namun, dikatakan "setelah memeriksanya, kami menemukan bahwa pada saat kematiannya, Mizrahi bukanlah seorang tentara atau sedang bertugas sebagai cadangan aktif, oleh karena itu, dia tidak memenuhi syarat untuk dimakamkan secara militer berdasarkan undang-undang pemakaman militer."
Dilansir AlJazeera yang mengutip surat kabar Israel, Haaretz, jumlah pasukan Israel yang bunuh diri selama genosida di Gaza terus bertambah sejak 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, 10 perwira dan tentara dilaporkan telah mengakhiri hidupnya.
Pasukan Israel mengakui menghadapi krisis kesehatan mental paling signifikan sejak 1973.
Bulan lalu, Yedioth Ahronoth melaporkan, jajak pendapat internal militer menunjukkan hanya 42 persen perwira yang ingin melanjutkan dinas militer setelah perang di Gaza.
Angka itu turun dari 49 persen pada Agustus 2023.