Veteran IDF Akhiri Hidup usai Diminta Kembali ke Gaza, Israel Tolak Makamkan secara Militer
Seorang pasukan Israel yang dikenal veteran IDF, Eliran Mizrahi, memilih mengakhiri hidupnya setelah diminta kembali ke Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.com - Seorang anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Eliran Mizrahi, memilih mengakhiri hidupnya setelah diminta kembali ke Rafah, Gaza.
Mizrahi, yang dikenal sebagai veteran IDF, sebelumnya diperintahkan untuk mengevakuasi jasad-jasad warga Israel yang tewas saat Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Setelahnya, ia dikirim ke Gaza sebagai insinyur tempur, namun terluka pada April 2024.
Sepulangnya dari Gaza, Mizrahi mengalami cacat dan didiagnosa gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Tetapi, pada Jumat (7/6/2024), ia diperintahkan untuk kembali ke Gaza, tepatnya Rafah.
Mizrahi memilih mengakhiri hidupnya setelah menerima perintah itu.
Ia meninggalkan seorang istri dan empat anak.
Ibu Mizrahi, Jenny, mengungkapkan selama tujuh bulan bertugas di Gaza, sang putra terluka sebanyak dua kali.
Namun, menurut Jenny, Mizrahi awalnya menolak pulang saat pertama kali terluka karena bersikeras ingin menyelesaikan operasi militer Israel di Gaza.
"Dia ingin terus berperang, melindungi Israel, dan membawa kembali sandera," ungkap Jenny, dikutip dari The Times of Israel.
Sementara itu, saudara perempuan Mizrahi, Hila Mizrahi, mengatakan kepada Channel 12, "Dia telah mengalami neraka di Gaza dan dia menolak untuk membahas pengalamannya selama perang."
Baca juga: Al-Qassam dan Al-Quds Kompak Targetkan Tempat Sembunyi Pasukan Israel, Serang Pakai Peluru dan Roket
"Dia ditembaki menggunakan roket, melihat teman-temannya tewas, dan dia membawa mayat teman-temannya kembali," imbuhnya.
Selama berada di Gaza, lanjut Hila, Mizrahi terluka secara fisik dan mental.
Bahkan, ia diberi tahu oleh dokter, ia tidak akan bisa kembali lagi ke medan perang.