AS akan Persenjatai Batalion Azov Neo-Nazi Ukraina, Rusia: Kyiv Cuma Jadi Alat
AS mencabut larangan pengiriman senjata ke Batalion Azov neo-Nazi di Ukraina. Rusia mengatakan Ukraina hanya jadi alat untuk hancurkan Rusia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) akan mempersenjatai batalion neo-Nazi Ukraina, Azov, setelah Departemen Luar Negeri AS mencabut larangan pengiriman dan akses senjata AS kepada mereka.
Sebelumnya, AS membatasi pengiriman senjata AS ke Ukraina selama penyelidikan karena Batalion Azov diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
“Setelah peninjauan menyeluruh, Brigade Azov Pasukan Khusus ke-12 Ukraina lolos pemeriksaan Leahy seperti yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri AS,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan kepada Washington Post, Senin (10/6/2024).
Pernyataan itu mengacu pada undang-undang yang melarang bantuan militer AS kepada unit-unit yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Departemen Luar Negeri mengatakan mereka tidak menemukan bukti pelanggaran yang dilakukan oleh Batalion Azov.
Washington Post mengatakan pencabutan larangan itu adalah prioritas utama bagi para pejabat Ukraina yang menganggap Batalion Azov bertempur dengan lebih efektif jika dapat mengakses senjata AS.
Dengan dicabutnya larangan tersebut, Batalion Azov akan memiliki akses terhadap bantuan militer AS yang sama seperti unit lainnya.
Sebelumnya, Batalion Azov berpartisipasi dalam pertempuran melawan Rusia di Mariupol pada musim semi tahun 2022.
Rusia Sebut AS Memanfaatkan Ukraina
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Amerika Serikat (AS) mencoba untuk menindas Rusia dengan menggunakan orang-orang Ukraina sebagai alatnya.
“Perubahan posisi ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak melakukan apa pun dalam upayanya untuk menekan Rusia. Mereka menggunakan orang Ukraina sebagai alat,” kata Dmitry Peskov.
Baca juga: Azov, Brigade Penjaga Ukraina yang Dikebiri AS, Dapat Senjata Dari Sumbangan Warga
"Kami bahkan siap menggoda neo-Nazi," lanjutnya, seperti diberitakan RBC Rusia.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov mengatakan, dukungan terbuka terhadap militan kelompok neo-Nazi ini mempermalukan Amerika Serikat.
Anatoly Antonov menyerukan masyarakat global untuk melawan pengagungan Nazisme dengan sekuat tenaga.
Batalion Azov
Batalion Azov awalnya dibentuk sebagai kelompok sukarelawan pada Mei 2014 dari geng ultra-nasionalis Patriot Ukraina, dan kelompok Majelis Nasional Sosial (SNA) neo-Nazi.