Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Gadis 17 Tahun Hampir Meninggal Paru-parunya bocor Karena Kebisaaan Buruk Selama 2 Tahun

Mark mengatakan sangat menyakitkan baginya melihat putri kecilnya hampir mati karena hal-hal tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Gadis 17 Tahun Hampir Meninggal Paru-parunya bocor Karena Kebisaaan Buruk Selama 2 Tahun
The Sun
Gadis penderita paruparu 

Mark Blight membawa putrinya Kyla ke rumah sakit pada dini hari tanggal 11 Mei, setelah menerima panggilan telepon bahwa dia pingsan dan menjadi 'biru' saat menginap di rumah temannya.

TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS -  Baru-baru ini seorang ayah menceritakan kisah pilu putrinya yang berusia 17 tahun.

Dia bercerita kondisi  yang dialami putrinya dengan harapan dapat memperingatkan tentang kebiasaan buruk yang umum terjadi di kalangan anak muda.

Hampir mati karena kebiasaan buruk

Pada pagi hari11 Mei 2024 lalu, Mark Blight (61 tahun) warga Inggris, menerima panggilan telepon yang memberitahukan bahwa putrinya yang berusia 17 tahun Kyla pingsan saat berada di rumah temannya.

Mark pun segera datang menjemput anaknya dan membawanya ke rumah sakit.

"Kyla berada di rumah seorang teman dan saya mendapat telepon pada jam 4 pagi bahwa anak  saya pingsan dan badannya membiru. Kami membawa Kyla ke rumah sakit. Paru-paru Kyla kolaps karena alkohol. Sebuah lubang. Hampir masuk ke jantung menangkap," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Setelah itu, Kyla dipindahkan ke rumah sakit di Newcastle untuk menjalani operasi.

“Operasinya 5 setengah jam. Kyla sempat kejang di meja operasi,” kata Mark.

"Saya berbicara dengan dokter bedah dan dia mengatakan bahwa Kyla memiliki gumpalan berisi udara di permukaan paru-parunya. Para dokter mengira rokok elektrik memecahkan gumpalan ini dan membuat lubang di paru-parunya."

Baca juga: Jumlah Pengguna Rokok Elektrik di Indonesia Melonjak, Perlu Diiringi dengan Edukasi

Usai operasi, Kyla harus tinggal di rumah sakit selama dua minggu lagi untuk mendapatkan perawatan.

Mark mengatakan sangat menyakitkan baginya melihat putri kecilnya hampir mati karena hal-hal tersebut.

"Itu sangat menakutkan bagi saya. Saya menangis seperti bayi. Sungguh mengerikan melihat pemandangan itu. Saya bersama bayi saya sepanjang waktu. Ini mengancam jiwa. Mereka mengatakan bayi saya menjadi pucat."

Hisap Rokok Karena Teman-temannya

Kyla mengaku mulai menghisap rokok elektrik pada usia 15 tahun setelah melihat teman-temannya di sekolah menggunakannya.

"Setelah itu, saya mulai menggunakan rokok ini setiap hari, karena berpikir itu tidak berbahaya," ujarnya setelah kondisinya mulai membaik.

Namun Kyla mengatakan rawat inap kali ini membuatnya 'ketakutan' dan membuka mata terhadap bahaya rokok elektrik .

"Saya berjanji saya tidak akan menyentuh rokok elektronik lagi," katanya.

Saya pikir saya hanya perlu berada di rumah sakit selama beberapa jam, namun akhirnya saya tinggal di sana selama dua minggu untuk operasi dan perawatan,” kata Kyla.

Mendukung pelarangan rokok elektrik

Mark mengungkapkan bahwa meskipun dia pernah memergoki putrinya menggunakan rokok elektrik, dia tidak menyangka putrinya mulai menggunakannya pada usia 15 tahun.

Ia pun mengaku meremehkan seberapa sering putrinya menggunakan rokok elektrik.

Kini, ia mengimbau generasi muda untuk berhenti menggunakan rokok elektrik setelah melihat langsung bahayanya.

Mark berkata: "Orang-orang meremehkan betapa berbahayanya mereka. Meskipun kamu berpikir tidak apa-apa, itu bisa mempengaruhi kamu nanti, pikirkan apa yang terjadi pada Kyla. Itu membuatku takut".

Mark mendukung pelarangan kaum muda menggunakan rokok elektrik, dengan mengatakan: "Untuk anak-anak, pasti ada larangan. Bahan kimia di dalamnya tidak dikontrol dengan baik."

“Dokter mengatakan mereka melihat lebih banyak kasus seperti ini dibandingkan sebelumnya. Mereka mengatakan ada banyak anak muda yang paru-parunya bocor.”

"Saya akan mengatakan kepada orang tua bahwa ketika Anda melihat anak Anda melakukan hal ini, Anda harus melalui apa yang saya alami. Itu tidak layak dilakukan. Bagi anak-anak, mereka tidak akan mengerti sampai hal itu terjadi pada mereka. Itu sebabnya saya menulis ini di Facebook saya. Saya ingin membuat anak-anak sadar akan hal ini."

Sumber: The Sun

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas