Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Elite SAS Inggris Terjun ke Gaza Sejak Awal Perang, AS Cuci Tangan Bantu Israel di Nuseirat

Bocoran ke New York Times telah mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang keterlibatan rahasia Inggris dalam perang Israel di Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pasukan Elite SAS Inggris Terjun ke Gaza Sejak Awal Perang, AS Cuci Tangan Bantu Israel di Nuseirat
almayadeen
Foto Pasukan Elite SAS Inggris saat bertugas. Unite tempur khusus ini dilaporkan menjadi bagian dari tim mata-mata Inggris yang dikerahkan untuk membantu Israel mendapatkan informasi intelijen dalam menjalankan agresi dan operasi militer di Gaza. 

Pada tanggal 27 Oktober, The Sun melaporkan kalau SAS, yang beroperasi tanpa pengawasan demokratis (lazimnya tanpa sepengetahuan kongres), telah dikirim ke pangkalan Inggris di Siprus untuk menyelamatkan tawanan Inggris.

Komite “D-Notice” Inggris, yang bertujuan untuk mencegah publikasi informasi yang dianggap berbahaya bagi keamanan nasional, meminta pada tanggal 28 Oktober agar semua editor media menahan diri untuk tidak mempublikasikan rincian lebih lanjut tentang operasi SAS di Gaza.

"36 pesawat angkut militer telah terbang dari RAF Akrotiri di Siprus ke Tel Aviv, termasuk enam pesawat C-17 dan 30 pesawat A400M," ungkap Declassified UK.

Pesawat ini dapat mengangkut hingga 4.300 personel, kemungkinan besar termasuk pasukan SAS.

Selain itu, berdasarkan laporan tersebut, kemungkinan besar personel GCHQ dan MI6 adalah bagian dari tim Inggris yang ditempatkan di “Israel”.

Intel Militer AS Terkait Pembantaian Nuseirat, Peran Inggris Belum Jelas

Dua pejabat intelijen Israel memberi tahu The New York Times kalau personel militer AS yang ditempatkan di Israel memberikan sebagian informasi intelijen untuk serangan hari Sabtu di kamp pengungsi Nuseirat, yang mengakibatkan terbunuhnya 274 warga Palestina, termasuk anak-anak.

Selama operasi ini, empat tawanan berhasil diambil IDF.

BERITA REKOMENDASI

Masih belum jelas apakah personel Inggris menyumbangkan informasi intelijen terhadap serangan mematikan Israel tersebut, menurut laporan tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan, seperti dikutip oleh Declassified, “Sehubungan dengan kebijakan, kami tidak mengomentari spekulasi mengenai masalah intelijen.”

Menteri Pertahanan Grant Shapps sebelumnya mengklaim kalau penerbangan pengawasan RAF di Gaza dimaksudkan untuk membantu pengambilan tawanan Inggris.

Saat ini, hanya satu tawanan yang tersisa yang diyakini merupakan warga negara Inggris, menyusul pembunuhan pemegang paspor lainnya, Nadav Popplewell.

Pada tanggal 11 Mei, juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Obeida, mengungkapkan bahwa seorang tawanan Israel Nadav Popplewell terbunuh setelah menyerah pada luka-lukanya, yang dideritanya dalam serangan udara Israel yang ditargetkan di tengah agresi terhadap Jalur Gaza.

Abu Obeida menyatakan, Popplewell, 51, mengalami luka serius ketika serangan udara Israel menargetkan lokasi penawanan. Di tengah penghancuran rumah sakit di Gaza yang disengaja oleh Israel, Popplewell tidak dapat menerima perawatan medis yang diperlukan.

Serangan Brutal Israel di Kamp Nuseirat Sabtu (8/6/2024)
Serangan Brutal Israel di Kamp Nuseirat Sabtu (8/6/2024) (Twitter)

Bantah Dermaga Gaza Digunakan IDF untuk Operasi Nuseirat

CENTCOM membantah pelabuhan Gaza yang dibangun AS digunakan untuk pembantaian warga sipil Gaza di Nuseirat oleh Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas