Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Anak-Anak Gaza Bahagia Sekali Masak Puluhan Bungkus Mi Instan: Indomie, Seleraku!

Anak-anak Palestina di Jalur Gaza tampak ceria ketika memasak mi instan bersama-sama.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Video Anak-Anak Gaza Bahagia Sekali Masak Puluhan Bungkus Mi Instan: Indomie, Seleraku!
Instagram/hamadashoo
Anak-anak Palestina di Gaza bergembira saat memasak Indomie bersama dengan seorang food blooger. 

Video itu bisa dilihat lewat tautan ini.

Ribuan truk bantuan mandek

Ribuan truk pengangkut bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza kini mandek di perlintasan Rafah sisi Mesir.

Truk-truk itu tak bisa masuk ke Gaza lantaran perlintasan Rafah masih ditutup.

“Lebih dari 2.000 truk pembawa bantuan kemanusiaan dan barang komersial kini menunggu di Mesir, siap memasuki Gaza,” kata Direktorat Jenderal untuk Perlindungan Warga Sipil Eropa dan Bantuan Operasi Bantuan Kemanusiaan melalui media sosial X pada hari Selasa, (11/6/2024).

“Karena operasi militer intens [Israel], perlintasan Rafah tetap ditutup.”

Uni Eropa kemudian mengimbau adanya akses bantuan kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan.

Direktorat itu juga mengunggah video pendek di X yang memperlihatkan banyak truk bantuan berbaris mengantre di perlintasan Rafah sisi Mesir.

Berita Rekomendasi

Perlintasan itu dikuasai oleh militer Israel sejak tanggal 7 Mei lalu.

Baca juga: Ribuan Truk Bantuan Mandek di Mesir, Antre Masuk Gaza, tapi Israel Ngeyel Tutup Perlintasan Rafah

Sebelumnya, pasukan Israel secara diam-diam menggunakan satu truk bantuan truk untuk masuk ke kamp pengungsian Nuseriat.

Setelah masuk ke kamp itu, mereka membantai sekitar 274 warga Palestina dan melukai hampir 700 lainnya sebelum membebaskan empat warga Israel yang disandera.

Masyarakat Palang Merah Palestina (PRCS) mengecam tindakan Israel itu.

Organisasi itu mengatakan penggunaan truk bantuan untuk masuk ke kamp itu membahayakan staf bantuan.

“Pasukan pendudukan menipu orang-orang dengan menyamar dengan kedok bantuan yang amat dibutuhkan warga sipil di tengah penderitaan mereka karena kurangnya pangan,” demikian pernyataan PRCS.

“Ini membahayakan keamanan tim bantuan.”

Juru bicara PRCS Nebal Farsakh menyebut peristiwa seperti itu bisa menyebabkan pekerja kemanusiaan dicurigai.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas