Kunjungi Norwegia, Menlu Retno Marsudi Terus Galang Dukungan Dunia Bagi Pengakuan Palestina di PBB
Retno melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara dunia. Isu yang selalu dibahas adalah isu Myanmar, Afghanistan dan Palestina.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi terus menggalang dukungan dari negara-negara lain untuk kemerdekaan, pengakuan serta keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam kunjungannya di Oslo, Norwegia pada Rabu (12/6/2024), Retno melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara dunia.
Baca juga: Tentara Israel Ubah Masjid di Rafah Gaza Jadi Dapur dan Tempat Makan IDF, Dinding Dicorat-coret
Pada setiap pertemuan, isu yang selalu dibahas adalah isu Myanmar, Afghanistan dan Palestina.
Pada pertemuan bilateral dengan PM Norwegia, Retno membahas isu Palestina dan bagaimana kerja sama untuk menggalang dukungan agar lebih banyak negara mengakui Palestina.
"Fokus bahasan adalah mengenai Palestina terutama bagaimana bekerja sama untuk menggalang dukungan agar lebih banyak negara mengakui Palestina," kata Retno dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).
Kemudian, pada beberapa pertemuan lainnya seperti dengan utusan khusus Uni Eropa, utusan khusus AS untuk Afghanistan, utusan khusus Inggris, hingga komisioner tinggi HAM PBB, ada harapan besar resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang diinisiasi Presiden AS Joe Biden soal gencatan senjata 3 fase bisa dijalankan.
"Terdapat harapan besar agar resolusi Dewan Keamanan PBB terbaru mengenai Palestina dapat dijalankan sehingga perang dapat segera berakhir," katanya.
Adapun saat menjadi pembicara dalam Oslo Forum 2024, di Oslo, Norwegia, Retno juga menyampaikan soal isu Palestina.
Baca juga: AS Geram, Menteri Bezalel Smotrich Alihkan Dana Palestina Sekitar Rp569 M untuk Warga Israel
Ia menyinggung pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional untuk setiap upaya menyelesaikan konflik.
Indonesia memahami bahwa mediasi selalu butuh waktu, tapi selagi menunggu, dunia internasional bisa membantu upaya memperlancar bantuan kemanusiaan, dan menyiapkan Palestina dalam bernegara.
"Dua hal penting yang dapat dilakukan dunia internasional, yaitu memperlancar bantuan kemanusian, dan mempersiapkan Palestina dalam bernegara, antara lain melalui pengakuan dan keanggotaan penuh di PBB," ungkap Retno.