Media Israel: 8 Perwira dan Tentara IDF Terbakar Saat Lapis Baja Dihantam Roket Anti-Tank di Gaza
Ranpur tersebut langsung meledak dan dilalap api seluruhnya. Delapan orang tewas seketika dan terbakar di dalam kendaraan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Jalan tersebut dikelilingi tembok tanah, dan sudah ada operasi di kedua sisi jalan untuk mendirikan pos pemeriksaan yang bertujuan mengatur pemisahan Kota Gaza dari Jalur selatan.”
Menurut Fialkov, ada kemungkinan Israel nantinya akan memutuskan untuk membuka perbatasan tambahan di Jalur Gaza sebagai bagian dari pembentukan kebijakan pascaperang di Selatan.
“Menurut saya, Israel juga harus membangun penghalang serupa di selatan Khan Yunis,” katanya.
“Sehingga jika Hamas kembali menyelundupkan senjata melalui Rafah, senjata tersebut tidak akan menyebar ke seluruh Jalur Gaza tetapi hanya akan tetap berada di wilayah Rafah. Dengan begitu, Hamas di Jalur Gaza tidak akan mampu mempersenjatai diri seperti yang dilakukannya dalam beberapa dekade terakhir,” katanya.
Belakangan makin jelas kalau Koridor Netzarim ini tampaknya akan difungsikan sebagai jalur mobilisasi pasukan dan amunisi yang bersandar ke pelabuhan (dermaga) apung yang dibuat Amerika Serikat (AS) di ujung koridor tersebut.
Kuat dugaan, dermaga ini nantinya akan menjadi pangkalan militer IDF dalam strategi taktisnya menginvasi Gaza.
Baca juga: Insiden Lagi, Giliran 4 Kapal Angkatan Laut AS Rusak: Dermaga Terapung Gaza Jadi Pangkalan Militer?
Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 37.200 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 84.900 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserang pada 6 Mei.
(oln/khrbn/anadolu/*)