Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Tinggal Genapi Jam Terbang, September Siap Terjun di Medan Perang
Para pilot jet tempur Ukraina yang akan menunggangi pesawat buatan Amerika Serikat F-16 sebagian segera menyelesaikan pelatihan
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Para pilot jet tempur Ukraina yang akan menunggangi pesawat buatan Amerika Serikat F-16 sebagian segera menyelesaikan pelatihan, saat ini tinggal menggenapi jam terbang mereka.
Dikutip dari media asal Prancis, Le Monde, bahwa pilot jet tempur F-16 Ukraina pertama akan menyelesaikan pelatihan di Prancis pada bulan September.
Setelah itu mereka akan diturunkan mengawaki pesawat perang modern tersebut untuk menjaga langit Ukraina dan berperang melawan Rusia.
Mereka melakukan pelatihan pilot yang 'dipercepat'. Pada saat normal, pilot F-16 dilatih selama 18 bulan atau satu setengah tahun. Namun pilot jet Ukraina hanya dilatih selama enam bulan.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-845: Tentara Rusia Klaim Pasukan Putin Derita Rugi Besar di Kharkiv
Media tersebut juga menyatakan bahwa Prancis akan melatih sebanyak 26 pilot Ukraina dalam dua tahun.
Transfer para pejuang pertahanan udara pertama ini diharapkan terjadi pada musim panas. Bukan hanya orang Prancis yang melatih pilot.
Sebelumnya, media menulis bahwa F-16 pertama akan tiba di Ukraina sebelum akhir bulan Juni ini, namun hal itu tertunda karena keterbatasan pelatihan pilot.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Ilya Yevlash mengatakan Angkatan Udara Ukraina tidak mengharapkan efek cepat dari jet tempur F-16.
“Kita tidak boleh mengharapkan efek yang cepat, karena kita harus memahami bahwa pilot harus terbiasa dengan wilayah udara Ukraina, karena melakukan misi tempur agak berbeda dengan penerbangan pelatihan,” kata Yevlash dikutip dari Strana.
Pesawat tempur akan dikirim ke Ukraina secara bertahap. Untuk melaksanakan tugas mereka secara efektif, diperlukan banyak pesawat tempur.
Yevlash mengatakan, pelatihan pilot sudah dalam tahap akhir karena mereka sudah mengumpulkan jumlah jam terbang yang dibutuhkan.
Rusia Terus Menyerang Sebelum F-16 Datang
Sementara itu Rusia terus melakukan penerangan dan maju di sepanjang sektor timur depan dari Kupyansk ke langkan Vremyevsky, memusatkan upaya utamanya ke arah Pokrovsky.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky mengatakan Rusia terus mengambil keuntungan di wilayah garis depan.
Ia mengatakan dalam laporan mingguan bahwa pertemupuran terjadi di daerah Rabotino di selatan wilayah Zaporozhye dan di Krynki di tepi kiri wilayah Kherson (Wakil Rakyat Maryana Bezuglaya baru-baru ini menyatakan bahwa Ukraina tidak lagi menguasai kedua desa tersebut).
Syrsky menegaskan bahwa Moskow ingin mencapai kemajuan sebanyak mungkin sebelum F-16 pertama dan senjata lainnya datang ke Ukraina, setelah itu “waktu akan menguntungkan kita, dan peluang keberhasilan Federasi Rusia akan berkurang.”
Media Rusia, TASS menyebutkan pasukan Vladimir Putin telah menyerang 110 wilayah pada Senin kemarin.
“Pesawat operasional/taktis, kendaraan udara tak berawak, pasukan rudal dan artileri kelompok pasukan Rusia menimbulkan kerusakan pada tenaga musuh dan peralatan militer di 110 lokasi,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Rusia mengklain sekitar 300 tentara dalam pertempuran dengan pasukan Rusia di wilayah Kharkov, 405 di wilayah Kupyansk dan 535 anggota pasukan Ukraina di Donetnsk selama sehari terakhir.
Unit Battlegroup Utara Rusia "meningkatkan posisi terdepan mereka dan menimbulkan korban jiwa pada tenaga kerja dan peralatan pasukan mekanik ke-42, infanteri bermotor ke-57, infanteri ke-71, brigade pertahanan teritorial ke-105 dan ke-125 di daerah dekat pemukiman Volchansk, Glubokoye, Sinelnikovo dan Liptsy di Wilayah Kharkov. Selain itu, mereka berhasil menghalau serangan balik dari kelompok penyerang dari brigade infanteri laut ke-36,” kata kementerian itu.