Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Produsen Kue di Jepang Akhirnya Minta Maaf Setelah 'Telantarkan' 88 Pemagang Asal Vietnam

Lebih dari 80 orang asing tidak dapat bekerja selama beberapa bulan. Mereka terpaksa menunggu tanpa mendapatkan gaji.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Produsen Kue di Jepang Akhirnya Minta Maaf Setelah 'Telantarkan' 88 Pemagang Asal Vietnam
Tribunnews.com/Richard Susilo
Salah satu toko kue Chateraise di Tokyo. Produsen kue di Jepang, Chateraise akhirnya meminta maaf kepada masyarakat setelah menelantarkan 88 pemagang asal Vietnam. 

Menurut perusahaan Chateraise, mereka merekrut orang asing untuk memulai pabrik baru, tetapi mereka tidak dapat segera bekerja karena pembangunan pabrik tertunda dari rencana semula.

Salah satu toko kue Chateraise di Tokyo. Produsen gula-gula di Jepang, Chateraise akhirnya meminta maaf kepada masyarakat setelah menelantarkan 88 pemagang asal Vietnam.
Salah satu toko kue Chateraise di Tokyo. Produsen gula-gula di Jepang, Chateraise akhirnya meminta maaf kepada masyarakat setelah menelantarkan 88 pemagang asal Vietnam. (Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Kami memulai operasi secara berurutan, dan kami akan membayar tunjangan cuti di masa mendatang," jelasnya.

"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada semua orang dengan keterampilan dan masyarakat tertentu," ungkap Chateraise dalam sebuah wawancara dengan NHK.

"Dan kami akan mulai meninjau seluruh proses untuk menerima keterampilan khusus dan membangun lingkungan di mana orang dapat bekerja dengan ketenangan pikiran melalui langkah-langkah untuk mencegah jangan sampai terulang."

"Pemindahan" juga diperbolehkan dalam sistem pelatihan dan ketenagakerjaan baru yang dibentuk dengan diberlakukannya undang-undang yang diamandemen pada tanggal 14 Juni 2024.

"Tidak dapat dikesampingkan bahwa masalah yang berkaitan dengan transfer yang telah terjadi dengan keterampilan khusus juga dapat terjadi dalam sistem pelatihan kerja," kata Badan Layanan Imigrasi Jepang.

"Dalam situasi di mana seseorang tidak dapat benar-benar bekerja meskipun memiliki kontrak kerja tidak diinginkan dari perspektif pelaksanaan pelatihan kerja yang tepat ada kemungkinan bisa saja terjadi," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Tenaga Kerja Jepang.

BERITA TERKAIT

Sumber lain juga mengungkapkan masalah tersebut sempat terungkap dan terjadi pada tenaga kerja asing.

Bukan tidak mungkin terjadi pula pada tenaga kerja Jepang.

"Namun selama ini mereka mungkin hanya diam saja," ujarnya.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas