Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi Pyongyang, Putin Mungkin Minta Bantuan Senjata untuk Perang Ukraina, Kim Jong Un Butuh Apa?

Korea Utara diperkirakan akan memberikan Rusia amunisi yang sangat dibutuhkannya untuk perang di Ukraina dengan imbalan bantuan ekonomi dan teknologi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kunjungi Pyongyang, Putin Mungkin Minta Bantuan Senjata untuk Perang Ukraina, Kim Jong Un Butuh Apa?
RIA Novosti
Putin disambut dengan mewah di Pyongyang, Korea Utara 

Program nuklir militer Kim Jong Un kini mencakup pengembangan rudal balistik antarbenua yang berpotensi mencapai daratan AS.

Tetapi Kim mungkin memerlukan bantuan teknologi dari luar untuk memajukan programnya.

Sudah ada tanda-tanda bahwa Rusia membantu Korea Utara dengan teknologi yang berkaitan dengan roket luar angkasa dan satelit pengintaian militer.

Bagi Kim Jong Un, teknologi itu sangat penting untuk memantau Korea Selatan dan meningkatkan ancaman rudal berkemampuan nuklirnya.

Selain mengirimkan pasokan militer ke Rusia, Korea Utara juga mungkin berupaya meningkatkan ekspor tenaga kerja dan kegiatan terlarang lainnya untuk mendapatkan mata uang asing, menurut laporan terbaru dari Institute for National Security Strategy, sebuah organsasi yang dijalankan oleh badan mata-mata utama Korea Selatan.

Kemungkinan akan ada pembicaraan mengenai perluasan kerja sama di bidang pertanian, perikanan dan pertambangan serta lebih lanjut mempromosikan pariwisata Rusia ke Korea Utara, kata lembaga tersebut.

Sementara itu di Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kunjungan Putin ke Korea Utara menggambarkan bagaimana Rusia mencoba untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dengan negara-negara yang dapat menyediakan apa yang dibutuhkannya untuk melanjutkan perangnya.

BERITA REKOMENDASI

“Korea Utara menyediakan amunisi dalam jumlah besar kepada Rusia, dan senjata lainnya untuk digunakan di Ukraina," kata Blinken kepada wartawan setelah pertemuan dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg kemarin.

Ketegangan di Semenanjung Korea juga berada pada titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Uji coba senjata Kim Jong Un dan latihan militer gabungan antara Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang semakin intensif dalam siklus saling balas dendam.

Kedua Korea juga terlibat dalam perang psikologis ala Perang Dingin di mana Korea Utara yang menjatuhkan berton-ton sampah ke Korea Selatan dengan balon, sedangkan Korea Selatan menyiarkan propaganda anti-Korea Utara dengan pengeras suara.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas