Perang di Timur Tengah Meluas, Jet Tempur Militer Israel Siap Bombardir Lebanon
IDF menegaskan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk melancarkan serangan ke wilayah Lebanon.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk melancarkan serangan ke wilayah Lebanon.
Serangan itu diumumkan langsung oleh Kepala Komando Utara IDF Mayjen Ori Gordin dan Kepala Direktorat Operasi Mayjen Oded Basiuk.
Para komandan senior juga memutuskan untuk mempercepat kesiapan pasukan di lapangan.
Sebelum perintah tersebut dilontarkan, IDF menyebut kedua jenderal ini telah melakukan penilaian terhadap rencana itu.
"Rencana operasi serangan ofensif di Lebanon telah disetujui," demikian pernyataan IDF, dikutip Al Mayadeen.
Menurut informasi yang beredar serangan ini dilakukan setelah Hizbullah merilis video rekaman berdurasi sembilan menit yang memancing amarah Israel.
Video yang diambil dengan pesawat nirawak itu Hizbullah menunjukkan lokasi militer dan sipil di beberapa kota Israel.
Cuplikan video lain diklaim menunjukkan kompleks militer di dekat Haifa milik produsen senjata Israel Rafael.
Sejak video itu mencuat ke publik, Israel memperingatkan pihak Hizbullah untuk bersiap mengahdi perang habis-habisan
Jet Tempur Israel Gempur Lebanon Selatan
Segera setelah pengumuman dirilis, jet tempur angkatan udara Israel dilaporkan menyerang beberapa lokasi di Lebanon Selatan.
Baca juga: Israel Siap Perang Habis-habisan di Lebanon, Ini Kata Menlu Israel Katz Tentang Pemimpin Hizbullah
Mengutip dari Anadolu, sebuah gedung militer Hizbullah di Desa Ayta ash Shab dan infrastruktur di Chaqra di Lebanon selatan juga menjadi sasaran.
Penyerangan itu kabarnya ditargetkan untuk kelompok bersenjata Hizbullah yang tengah bersembunyi di Lebanon Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, IDF juga mengumumkan kesuksesannya mencegat target yang mencurigakan di area pantai Gesher HaZiv dekat dengan perbatasan Lebanon.
"Jet tempur Israel menyerang sejumlah target milik Hizbullah di selatan Lebanon, diantaranya sejumlah infrastruktur di area Taybeh, Odaisseh, dan Jibbain serta sebuah fasilitas militer di area Ayta Ash Shab," ujar IDF sambil melampirkan dua rekaman video serangan udara.
Hizbullah Musuh Bebuyutan Israel
Hizbullah dan Israel diketahui merupakan musuh bebuyutan.
Sejak tahun 1992, hubungan keduanya telah bersitegang. Hal terjadi setelah pendahulu Hizbullah terbunuh dalam serangan Israel.
Namun, intensitas serangan keduanya makin gencar sejak 7 Oktober 2023 lalu, tepatnya setelah Israel melakukan operasi militer ke wilayah Gaza.
Hizbullah yang merupakan sekutu kelompok Hamas berdalih serangan kelompoknya ditujukan untuk Israel guna mendukung warga Palestina yang dibombardir Israel di Gaza.
Namun, tindakan tersebut dinilai Israel sebagai tindakan yang membahayakan kedaulatan dan keamanan warga Israel.
Alasan ini yang mendorong keduanya untuk terlibat baku tembak selama beberapa bulan terakhir.
Seperti baru-baru ini Hizbullah melayangkan serangan udara ke wilayah Kiryat Shmona yang merupakan pemukiman paling menonjol di perbatasan antara pendudukan Israel dan Lebanon Selatan
Imbas serangan tersebut, media lokal melaporkan beberapa rumah ludes di Israel terbakar termasuk 750 hektare di cagar alam Naftali.
Tak sampai di situ, Hizbullah beberapa waktu lalu dilaporkan membombardir sejumlah pangkalan militer Israel dengan 35 drone atau pesawat berawak.
Belum diketahui secara pasti apakah ada korban jiwa dalam serangan ini.
Namun, dua pangkalan militer Israel yaitu Brigade Golani dan Unit Egoz 621 di barak Shraga di utara kota Akka hancur akibat terdampak serangan drone Hizbullah.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)