Swedia Beri 'Lampu Hijau' Jadi Tuan Rumah Senjata Nuklir AS
Negara yang selama ini menentang keberadaan senjata nuklir, Swedia akhirnya menyetujui menjadi tuan rumah senjata nuklir Amerika Serikat.
Penulis: Hendra Gunawan
“Sangat sulit untuk memahami mengapa dan bagaimana AS berkepentingan untuk menempatkan senjata nuklir di Swedia pada masa damai dan dalam kasus apa pun, mereka harus melakukan hal ini berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah Swedia,” kata pakar tersebut.
Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) ditandatangani antara Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada bulan Desember tahun lalu, namun memerlukan persetujuan parlemen agar dapat berlaku.
Perjanjian tersebut ditentang oleh partai Kiri dan Partai Hijau, yang berpendapat bahwa ketentuan tersebut harus secara eksplisit menyatakan bahwa Swedia tidak akan menjadi tuan rumah senjata nuklir.
“Kami ingin melihat undang-undang yang melarang senjata nuklir dibawa ke tanah Swedia,” kata anggota parlemen Partai Hijau Emma Berginger di parlemen selama persidangan hari Selasa, dengan alasan bahwa perjanjian tersebut “tidak menutup pintu bagi senjata nuklir.”
Asosiasi Perdamaian dan Arbitrase Swedia, sebuah organisasi nirlaba anti-perang, mengecam tindakan tersebut karena meningkatkan ketegangan dan risiko keamanan bagi Swedia, dan mengklaim bahwa hal tersebut mengkhianati ekspektasi pemilih terhadap negara bebas nuklir.
“Tidak seperti pakta DCA di Norwegia dan Denmark, perjanjian Swedia tidak memuat keberatan terhadap senjata nuklir,” tulis pemimpin kelompok tersebut, Kerstin Bergea, dalam sebuah opini setelah pemungutan suara.
Negara tetangga Swedia, Finlandia, yang bergabung dengan NATO pada tahun 2022, memiliki undang-undang nasional yang melarang senjata nuklir memasuki wilayahnya, dan perjanjian DCA mereka dengan AS mengacu pada undang-undang tersebut, Bergea menekankan.
Swedia, yang menjadi anggota blok militer pimpinan Amerika sejak Maret, akan mengizinkan pasukan, kendaraan, dan pesawat Amerika melintasi negara itu tanpa hambatan.
Pentagon juga akan diizinkan untuk mendirikan fasilitasnya sendiri di pangkalan militer Swedia yang ada. Kehadiran personel AS akan diatur oleh AS, bukan undang-undang setempat.
Awal bulan ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti diberitakan Russia Today, menekankan bahwa banyaknya gelombang ekspansi NATO telah membuat Eropa menjadi kurang aman.
Moskow tidak memiliki sengketa wilayah atau titik ketegangan dengan anggota baru blok tersebut, Swedia atau Finlandia, tegasnya, seraya mengakui bahwa infrastruktur militer NATO pasti akan dibangun di wilayah mereka. Stockholm dan Helsinki “memahami hal ini akan menimbulkan konsekuensi bagi keamanan mereka sendiri,” katanya. (DW/Russia Today)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.