Terungkap Dugaan Praktik Rasisme di Disney, Warna Kulit Lebih Penting Ketimbang Pengalaman
Michael mengatakan bahwa jenis kulit calon karyawan di Disney saat ini lebih dipentingkan daripada pengalaman, kemampuan, dan kualifikasinya
Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tak seolah-olahnya berhenti membuat kontroversi melalui agenda tertentu dalam film dan serial TV buatannya, manajemen Walt Disney kembali menjadi sorotan karena kebijakan yang mereka buat.
Terbaru, Disney menjadi pusat perhatian publik karena dugaan praktik rasisme dalam menerima pelamar kerja.
Hal ini diungkapkan melalui video investigasi yang dilakukan James O'Keefe yang kemudian ia bagikan di akun media sosialnya.
Dikutip Tribunnews dari The Daily Wire, Dalam videonya tersebut, James O'Keefe membagikan video wawancara dengan penyamaran bersama seorang anggota eksekutif Disney, Michael Giordano
Sosok Michael yang berposisi sebagai wakil presiden senior bidang pertelevisian Disney tersebut secara terang-terangan mengungkapkan praktik diskriminatif terhadap ras di lingkungan kerjanya.
Dalam wawancaranya tersebut, Michael mengaku bahwa saat ini Walt Disney memprioritaskan warna kulit dalam proses perekrutan karyawan barunya.
Michael mengatakan, jenis kulit calon karyawan di Disney saat ini lebih dipentingkan daripada hal-hal seperti pengalaman, kemampuan, dan kualifikasi sosok pelamar kerja.
"Ada saat-saat di mana kami tidak mungkin merekrut laki-laki kulit putih untuk (posisi pekerjaan) ini," ungkap Giordano dalam wawancara tersebut.
Saat ditanyai sang wartawan terkait sifat kebijakan tersebut bersifat mengikat atau hanya tersirat saja, Giordano pun buka suara.
Secara gamblang, ia mengatakan, kebijakan pemilahan warna kulit untuk pelamar kerja diucapkan dalam pertemuan yang dilakukannya dengan para petinggi Disney.
Meski hal itu telah diungkapkan secara internal di Disney, dia mengatakan, perusahaannya selama ini berhati-hati dalam menyampaikan kebijakan seperti itu kepada pihak di luar perusahaan seperti pihak talent agency.
Baca juga: Panggilan Mendadak Belanda Kalahkan Disney World, Joshua Zirkzee Pilih ke Euro 2024
Giordano juga mengakui bahwa kondisinya sebagai seorang laki-laki berkulit putih saat ini sangat merugikan bagi kariernya.
Karena jenis warna kulitnya tersebut, Giordano juga mengaku peluangnya untuk naik jabatan dalam perusahaan kini kian kecil.
"Bagi Disney, saya adalah laki-laki kulit putih dan saat ini jenis ras tersebut bukanlah prioritasuntuk dipromosikan dalam pekerjaan," katanya.
Parahnya rasisme di Disney ini juga kian menjadi setelah Giordano mendapatkan wanti-wanti dari temannya yang bekerja di departemen Sumber Daya Manusia (SDM) di Perusahaan Walt Disney.
Secara terang-terangan pihak Human Resource (HR) atau SDM memberitahunya dengan jujur bagaimana mereka melihat proses perekrutan dengan menggunakan metode rasis.
"'Tidak ada yang akan memberitahumu ini, Mike, tapi mereka tidak mempertimbangkan laki-laki kulit putih untuk beberapa lowongan pekerjaan di sini. '" ungkap Giordano terkait info yang diberikan temannya yang bekerja di HR.
Kepada Michael, Pihak HR juga mengatakan bahwa Disney secara terang-terangan menyingkirkan sejumlah pelamar kerja yang memiliki ras campuran.
Menurut info dari temannya di HR, orang yang memiliki ras kulit hitam atau minoritas lainnya secara murni tanpa campuran ras kulit putih menjadi prioritas utama.
"Pihak Disney sempat ingin merekrut seseorang di departemen itu beberapa tahun lalu, ada pelamar yang setengah berkulit hitam tetapi ia ditolak karena ia tidak terlihat seperti seorang yang berkulit hitam," kata Giordano.
(Tribunnews.com/Bobby)