Hamas Daur Ulang 3.000 Bom Israel yang Gagal Meledak di Jalur Gaza
Israel memperkirakan Hamas sedang mendaur ulang 3.000 bom Israel yang gagal meledak di Jalur Gaza untuk membuat senjata baru.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Laporan tersebut berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh selama pertempuran berbulan-bulan sejak 7 Oktober 2023.
"Persenjataan yang tidak meledak adalah sumber utama bahan peledak bagi Hamas,” kata Michael Cardash, mantan wakil kepala Divisi Penjinak Bom Polisi Nasional Israel dan seorang konsultan polisi Israel.
"Mereka memotong bom terbuka dari Israel, bom artileri dari Israel, dan tentu saja banyak dari bom tersebut yang digunakan dan digunakan kembali untuk bahan peledak dan roket mereka," tambahnya, seperti diberitakan The New York Times, Minggu (28/1/2024).
Hamas tidak menanggapi permintaan komentar mengenai laporan tersebut.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.551 jiwa dan 85.911 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (22/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia