Wabah Flu Burung Turut Menyerang Hewan Mamalia di 31 Negara Bagian AS, 21 Kucing Terinfeksi
Hewan yang terinfeksi flu burung adalah sapi rubah, tikus, sigung belang, singa gunung dan anjing laut pelabuhan, serta alpaka. Kucing juga tertular
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
Para peneliti di Cornell University yakin sapi perah Texas yang terkena dampak, tertular melalui air dan sumber makanan yang terkontaminasi oleh burung liar yang bermigrasi melalui daerah tersebut.
Besar kemungkinan penyakit ini menyebar antar sapi dalam jarak dekat.
Elisha Frye, asisten profesor praktik di Departemen Kedokteran Kependudukan dan Ilmu Diagnostik Cornell, mendatangi peternakan sapi perah yang terkena dampak pada bulan Maret lalu.
Ia menyelidiki kematian sapi, burung, dan kucing di fasilitas tersebut.
Dari sampel susu, kotoran dan usap hidung, Frye menemukan adanya penyakit pada sapi.
Pengujian juga dilakukan pada bangkai burung yang ditemukan di peternakan, serta satu dari tiga kucing yang ditemukan mati di fasilitas tersebut pada waktu yang hampir bersamaan.
Semua tes menghasilkan bukti adanya flu burung.
"Burung, kucing, dan susu dari sapi yang semuanya memiliki patogen yang sama masuk akal karena itulah yang menjadi penyebab utama penyakit," ujar Frye.
Pernahkah kucing terinfeksi flu burung sebelumnya?
CDC memiliki catatan wabah flu burung sporadis pada mamalia di masa lalu, yang berdampak pada hewan liar seperti rubah dan beruang, serta hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Para pejabat yakin kasus-kasus ini disebabkan oleh hewan yang memakan burung atau unggas yang terinfeksi.
Pada tahun 2004, wabah penyakit pada hewan peliharaan termasuk kucing dan anjing dilaporkan terjadi di Thailand.
Baca juga: Buntut Kasus di India, Pemerintah Indonesia Waspadai Penularan Flu Burung pada Manusia
Waabah lain yang berdampak pada hewan peliharaan terjadi di Jerman dan Amerika Utara pada tahun 2006.
CDC mengatakan manusia yang tertular virus dari hewan peliharaan mereka sangat jarang dan tidak mungkin terjadi.
Namun penularan bisa saja terjadi sebagai akibat paparan yang berkepanjangan dan tidak terlindungi.