Israel Bak Kehabisan Pasukan, Laki-laki Ultra-Ortodoks Bakal Direkrut Jadi Militer untuk Perang Gaza
Kaum laki-laki Ultra-Ortodoks berpotensi direkrut menjadi militer Israel. Hal ini membuktikan Yahudi Ultra-Ortodoks tak lagi diistimewakan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
"Jumlah tentara dan perwira yang terluka sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, telah meningkat menjadi 3.860 orang,” menurut laporan IDF.
Dari jumlah tersebut, 1.947 orang terluka dalam bentrokan darat di daerah kantong Palestina.
Jumlah tentara dan perwira Israel yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober telah diperbarui menjadi 662, termasuk 311 orang sejak dimulainya pertempuran darat pada 27 Oktober, menurut militer Zionis, mengutip Palestine Chronicle.
Diketahui jumlah IDF yang terluka dan tewas bertambah lantaran kondisi pertempuran dengan Hamas serta kondisi medan perang tak mudah.
Yair Zuckerman, komandan Brigade Nahal, bahkan menggambarkan kondisi menantang di Rafah, di Gaza selatan.
Zuckerman menggambarkan kondisi menantang di Rafah, di Gaza selatan.
Menurut Zuckerman, Hamas menggunakan banyak cara untuk bertempur melawan IDF.
Termasuk terowongan di Rafah menciptakan labirin besar dan menghubungkan lingkungan melalui dinding yang terdapat jalan masuk.
Zuckerman menyoroti lambatnya kemajuan IDF saat melawan Hamas di Rafah, mengutip Palestine Chronicle.
Dan diakuinya pertempuran tersebut melelahkan.
Dia juga menjelaskan bahwa Hamas menggunakan banyak kamera di Rafah untuk mengatur pertempuran dari atas dan bawah tanah.
Berkaca insiden baru-baru ini di mana empat tentara Israel tewas akibat ledakan di sebuah rumah yang awalnya tampa kosong.
Sejak 6 Mei, tentara Israel telah melancarkan serangan darat ke Rafah, yang mengakibatkan lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi karena kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.