Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Bak Kehabisan Pasukan, Laki-laki Ultra-Ortodoks Bakal Direkrut Jadi Militer untuk Perang Gaza

Kaum laki-laki Ultra-Ortodoks berpotensi direkrut menjadi militer Israel. Hal ini membuktikan Yahudi Ultra-Ortodoks tak lagi diistimewakan.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Israel Bak Kehabisan Pasukan, Laki-laki Ultra-Ortodoks Bakal Direkrut Jadi Militer untuk Perang Gaza
AFP/Khaberni
Pemukim Yahudi Israel dibantu militer IDF menyerang warga Palestina di Kota Huwwara, Tepi Barat, pada 12 Oktober 2022. IDF diam-diam menyerahkan kewenangan kendali Tepi Barat ke lembaga administrasi sipil di bawah tokoh ekstemis sayap kanan ultranasionalis Bezalel Smootrich yang dinilai sebagai langkah nyata aneksasi Tepi Barat menjadi pendudukan Israel sepenuhnya. Kaum laki-laki Ultra-Ortodoks berpotensi direkrut menjadi militer Israel. Hal ini membuktikan Yahudi Ultra-Ortodoks tak lagi diistimewakan. 

"Jumlah tentara dan perwira yang terluka sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, telah meningkat menjadi 3.860 orang,” menurut laporan IDF.

Dari jumlah tersebut, 1.947 orang terluka dalam bentrokan darat di daerah kantong Palestina. 

Jumlah tentara dan perwira Israel yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober telah diperbarui menjadi 662, termasuk 311 orang sejak dimulainya pertempuran darat pada 27 Oktober, menurut militer Zionis, mengutip Palestine Chronicle.

Diketahui jumlah IDF yang terluka dan tewas bertambah lantaran kondisi pertempuran dengan Hamas serta kondisi medan perang tak mudah.

Yair Zuckerman, komandan Brigade Nahal, bahkan menggambarkan kondisi menantang di Rafah, di Gaza selatan.

Zuckerman menggambarkan kondisi menantang di Rafah, di Gaza selatan.

Menurut Zuckerman, Hamas menggunakan banyak cara untuk bertempur melawan IDF.

BERITA REKOMENDASI

Termasuk terowongan di Rafah menciptakan labirin besar dan menghubungkan lingkungan melalui dinding yang terdapat jalan masuk.

Zuckerman menyoroti lambatnya kemajuan IDF saat melawan Hamas di Rafah, mengutip Palestine Chronicle.

Dan diakuinya pertempuran tersebut melelahkan.

Dia juga menjelaskan bahwa Hamas menggunakan banyak kamera di Rafah untuk mengatur pertempuran dari atas dan bawah tanah. 

Selain itu terdapat tantangan lainnya yakni Hamas menggunakan rumah dan kamar untuk dijadikan jebakan.

Berkaca insiden baru-baru ini di mana empat tentara Israel tewas akibat ledakan di sebuah rumah yang awalnya tampa kosong.

Sejak 6 Mei, tentara Israel telah melancarkan serangan darat ke Rafah, yang mengakibatkan lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi karena kondisi kemanusiaan yang mengerikan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas