Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko Sepulang dari AS, Rabat Dikutuk Warganya

Jika pemerintah Rabat masih berkompromi dengan Israel, maka tidak dengan pemerintah Yaman di Sanaa yang terafiliasi Houthi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko Sepulang dari AS, Rabat Dikutuk Warganya
HandOut/IST
Kapal perang Israel pendarat pesawat, INS Komemiyut berlabuh di pelabuhan Tangier Maroko agar awak kapal dapat mengisi bahan bakar dan persediaan makanan dalam perjalanan dari Amerika Serikat (AS). 

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko Sepulang dari AS, Rabat Dikecam Warganya Sendiri

TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Maroko dilaporkan mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier agar awak kapal dapat mengisi bahan bakar dan persediaan makanan dalam perjalanan dari Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, kapal perang Israel itu ditolak pemerintah Spanyol untuk menggunakan pelabuhan negara tersebut karena agresi genosida mereka di Gaza.

Keputusan Rabat telah dikutuk oleh warganya sendiri dari Kelompok Aksi Nasional untuk Palestina di negara kerajaan tersebut.

Baca juga: Tiga Fase Agresi Militer Tentara Israel di Gaza, Apa Artinya? Qassam Kini Lakukan Pertahanan Aktif

“Ini adalah pelanggaran kedaulatan nasional,” kata kelompok tersebut dilansir Memo, Kamis (27/6/2024).

“Penyelidikan mendesak harus dilakukan untuk menentukan tanggung jawab dan mengatur konsekuensi bagi mereka yang terbukti bertanggung jawab atas tindakan terkutuk ini.”

Kelompok itu menambahkan kalau keputusan untuk mengizinkan kapal perang Israel menggunakan fasilitas pelabuhan Maroko menunjukkan “tidak menghormati dan menghina perasaan warga Maroko; (Itu) merupakan pelanggaran mencolok terhadap konstitusi, dan serangan terang-terangan terhadap budaya dan warisan Maroko.”

BERITA REKOMENDASI

Menurut kelompok tersebut, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al-Quds Al-Arabi, langkah ini bertepatan “dengan perjuangan rakyat dan tentara Yaman untuk mencegah kapal-kapal Zionis melewati Bab Al-Mandab dan Laut Merah untuk membatasi atau mengurangi korban pembantaian Zionis.

Hal ini juga bertepatan dengan penolakan Spanyol terhadap kapal-kapal Israel untuk berlabuh di pelabuhannya, mengikuti keputusan konvensi internasional dan keputusan pengadilan negara itu.

Sebuah situs berita online Israel melaporkan kalau Kapal Perang INS Komemiyut tiba di Israel dari AS setelah singgah di Maroko untuk mendapatkan pasokan logistik.

Dikatakan kalau  pihaknya mengkonfirmasi hal ini dari sumber informasi serta melalui catatan kapal. “Ini memperdalam kerja sama pertahanan antara Israel dan Maroko,” tambah situs tersebut.

Aksi unjuk rasa dan demonstrasi yang berlangsung di banyak kota di Maroko pada hari Senin sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza juga mencakup slogan-slogan yang mengecam penggunaan pelabuhan di Tangier oleh kapal Israel.

Kantor-kantor berita mengutip sumber-sumber diplomatik yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri di Madrid akan menolak izin bagi kapal mana pun yang membawa senjata ke Israel untuk singgah di wilayah Spanyol.

Rudal hipersonik Houthi.
Rudal hipersonik Houthi. (Xinhua)

Houthi Pakai Hipersonik

Jika pemerintah Rabat masih berkompromi dengan Israel, maka tidak dengan pemerintah Yaman di Sanaa.

Yaman Armed Forces (YAF) atau Angkatan Bersenjata Yaman, bagian dari militer pemerintah yang terafiliasi Ansarallah Houthi membuat kejutan karena menyerang kapal Israel dengan rudal hipersonik buatan sendiri.

Rudal Houthi itu menargetkan kapal Israel bernama MSC Sarah V di Laut Arab.

Juru bicara militer YAF, Yahya Saree, mengklaim rudal itu memiliki teknologi yang canggih.

“Angkatan bersenjata Houthi mengungkapkan, untuk pertama kalinya, identitas rudal yang menargetkan kapal Israel (MSC Sarah V) di Laut Arab, dengan akurat menghantam, dan mencapai jarak yang jauh. Situasi peluncuran dan detail lainnya akan diinformasikan kemudian oleh media militer,” kata Saree melalui media sosial X pada hari Kamis, (27/6/2024).

Xinhua melaporkan bahwa Houthi merilis video yang memperlihatkan peluncuran rudal yang dijuluki “Hadim 2” itu.

Tidak diberitahukan dengan pasti kapan serangan itu terjadi. Namun, serangan itu disebut dilakukan awal minggu ini.

Dalam video itu terlihat rudal berwarna kuning yang panjang. Ada angka Romawi pada ekornya.

Rudal diluncurkan dari platform di sebuah lokasi di gurun yang tidak diketahui. Houthi berujar bahwa Hadim 2 ditenagai oleh bahan bakar padat.

Rudal hipersonik Houthi 2
Rudal hipersonik Houthi.

Menurut Pusat Informasi Gabungan Laut Merah dan Teluk Aden, kapal MSC Sarah berbendera Liberia itu diserang dengan sebuah rudal di Laut Arab. Namun, rudal itu tidak menghantamnya.

Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sementara itu, Maritime Executive melaporkan bahwa serangan terhadap MSC Sarah V terjadi di tempat yang berjarak 280 mil dari Nishtun, di sebelah tenggaranya. Lokasi itu berada di Yaman timur dan sudah dekat dengan Oman.

Baca juga: Houthi Pamer Rudal Balistik Baru, Targetkan Kapal Israel di Laut Arab, Klaim Tepat Kena Sasaran

Kapal itu berlayar pada pagi hari di dekat Pulau Socotra di Yaman dan akan menuju ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Associated Press menyebut serangan terbaru ini terjadi setelah kepergian kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Dwight D. Eisenhower dari kawasan itu.

Dwight D. Eisenhower sudah dikerahkan selama 8 bulan untuk mengatasi serangan Houthi.

Sebelumnya, Houthi beberapa serangan jarak jauh, tetapi kebanyakan dilakukan di wilayah darat Yaman.

Pada bulan April lalu, Houthi menyerang MSC Orion di posisi yang berjarak 300 hingga 400 mil laut dari tanah Yaman.

Beberapa bulan silam Houthi juga merilis rekaman rudal hipersonik buatan sendiri yang ditembakkan ke Kota Eilat, Israel.

Pejabat Israel kemudian mengonfirmasi bahwa kota pelabuhan itu telah diserang, tetapi menyebut tidak ada kerusakan atau korban luka.

Pada bulan Maret kemarin, media melaporkan bahwa Houthi mulai memproduksi rudal hipersonik mereka sendiri. Rudal itu sudah diuji coba dan mampu mencapai targetnya.

Laporan menyebutkan rudal itu akan digunakan untun mengancam kapal-kapal yang berlayar lebih jauh ke Samudra Hindia.

Adapu laporan yang menyebutkan bahwa Iran memberi Houthi rudal baru. Kelompok itu merilis foto dan video rudal yang diberi nama Hatem 2.

Houthi terus menyerang kapal terafiliasi Israel sejak November 2023 sebagai bentuk dukungannya kepada warga Palestina di Gaza.

Kelompok itu mengaku tidak akan menghentikan serangannya hingga Israel menghentikan agresi di Gaza.

Karena serangan-serangan Houthi, aktivitas pelayaran di Laut Merah menurun drastis.

(oln/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas