Gagal di Ukraina, AS Kembangkan Senjata Biologis di Afrika, Rusia Sebutkan Negara-negaranya
Usai gagal di Ukraina, Rusia menuding, AS semakin massif mengembangkan senjata ilegal tersebut di banyak negara Afrika.
Editor: Hendra Gunawan
Oleh karena itu, pada bulan Oktober 2023, pegawai Institut Penelitian Penyakit Menular Angkatan Darat AS melakukan penelitian skala besar terhadap hantavirus pada kelelawar di fokus alami di Kenya. Setahun sebelumnya, militer dan ahli biologi AS mempelajari efek anti-virus. zat malaria pada penduduk setempat,” ujarnya.
Pada bulan Januari ini, menurut kata-katanya, para pejabat dari Pentagon, Departemen Luar Negeri dan Kesehatan bertemu dengan para eksekutif puncak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika untuk membahas prospek pengembangan jaringan laboratorium di benua itu. Selain itu, pembangunan laboratorium dan pusat pelatihan telah dimulai di Ethiopia dengan dukungan finansial dari DTRA.
Kirillov memperingatkan mitra-mitra Afrika terhadap kerja sama militer-biologis dengan Amerika Serikat.
“Seperti yang ditunjukkan oleh bukti dari praktik, kerja sama tersebut berakhir dengan hilangnya kedaulatan nasional di bidang biosekuriti dan memburuknya situasi penyakit.
Contohnya adalah infeksi seperti demam kuning, cacar monyet, dan demam Rift Valley, yang merupakan wabah penyakit. yang terdaftar di Kairo, tempat laboratorium biologi militer angkatan laut AS berada,” katanya.
Ia menambahkan bahwa sebanyak 170.000 orang terkena demam kuning dan 60.000 di antaranya meninggal pada tahun 2013 saja. (Russia Today/TASS)