Masyarakat Dunia Enggan Bantu Israel Hadapi Hizbullah, Presiden Isaac Herzog Ngambek dan Sedih
Presiden Israel Isaac Herzog kesal karena masyarakat dunia enggan membantu Israel dalam mengatasi serangan Hizbullah di perbatasan utara.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Qabalan mengklaim Hizbullah memiliki banyak senjata perang dalam berbagai jenis.
“Jika terjadi perang terbuka antara Labanon dan Israel, pihak yang kedua itu seharusnya memperkirakan adanya peluncuran sekitar 500.000 rudal [dari Lebanon selatan ke wilayah yang diduduki],” kata Qabalan dikutip dari Press TV.
“Kekuatan destruktif rudal ini bisa mengirim kekuatan pendudukan itu hingga ke 70 tahun yang lalu.”
Dia mengklaim eskalasi apa pun yang dipicu oleh Israel justru akan menguntungkan Hizbullah.
“Front perlawan tidak mencari apa pun kecuali perlindungan terhadap kedaulatan dan kepentingan nasional Lebanon,” ujar dia.
Kemudian, Qabalan menyebut rezim Israel mengalami delusi atau keyakinan palsu bahwa pihaknya lebih unggul.
Baca juga: Bandara Beirut Dikunjungi Pejabat Asing Setelah Israel Mengklaim Dijadikan Gudang Senjata Hizbullah
Dia turut menyinggung kegagalan militer mencapai tujuannya di Gaza meski perang di sana sudah berlangsung lebih dari setengah tahun.
“Meski punya banyak senjata dan amunisi, militer Israel selama 8 bulan masih gagal menghadapi pejuang kelompok perlawanan di Jalur Gaza, yang mengandalkan senjata sederhana dan senjata buatan sendiri. Sementara itu, Lebanon memiliki banyak senjata dan teknologi perang yang efisien,” katanya menjelaskan.
“Kemenangan Poros Perjuangan bisa disamakan dengan kemenangan Lebanon.”
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah sudah memperingatkan bahwa tidak tempat di Israel yang akan aman dari senjata Hizbullah jika perang besar terjadi.
Dia menyebut masuknya pejuang ke wilayah Galilea akan tetap menjadi pilihan jika Israel menginvasi Lebanon selatan.
Ribuan pejuang siap gabung Hizbullah
Sementara itu, ribuan pejuang di Timur Tengah mengaku siap datang ke Lebanon guna bergabung dengan Hizbullah.
Para pejuang yang dibekingi Iran itu ingin membantu Hizbullah melawan Israel apabila konflik di antara keduanya memburuk hingga menjadi perang besar-besaran.
Hal itu disampaikan oleh pejabat yang didukung faksi Iran dan para analis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.