Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yordania Mengatakan Tidak akan Mengerahkan Pasukan di Gaza untuk Menggantikan Pasukan Israel

Yordania mengatakan tidak akan mengerahkan pasukan di Gaza untuk menggantikan pasukan Israel.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Yordania Mengatakan Tidak akan Mengerahkan Pasukan di Gaza untuk Menggantikan Pasukan Israel
sis.gov.eg
Militer Yordania dan Mesir dalam sebuah latihan militer bertajuk Aqaba 6 pada 22 November 2021. 

Yordania Mengatakan Tidak akan Mengerahkan Pasukan di Gaza untuk Menggantikan Pasukan Israel

TRIBUNNEWS.COM- Yordania mengatakan tidak akan mengerahkan pasukan di Gaza untuk menggantikan pasukan Israel.

Jordan mengatakan, pada hari Rabu, pihaknya tidak akan mengirim pasukan ke Jalur Gaza untuk menggantikan pasukan Israel di daerah kantong Palestina, Anadolu Agency melaporkan.

“Kami tidak akan membersihkan diri setelah [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu,” Menteri Luar Negeri, Ayman Safadi, mengatakan pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Yunani, Giorgos Gerapetritis, di Athena.

“Kami tidak akan mengerahkan pasukan ke Gaza sebagai pengganti pasukan Israel atau menempatkan diri kami dalam realitas bencana yang dia (Netanyahu) ciptakan,” tambahnya.

Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan pada Selasa malam bahwa alternatif selain Hamas di Gaza akan muncul dengan kebijakan baru dalam beberapa hari mendatang, mengakui sulitnya memberantas kelompok tersebut sepenuhnya.

“Apa yang kami cari adalah rencana yang komprehensif, tidak hanya untuk menghentikan perang tetapi juga untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara,” kata Safadi.

BERITA TERKAIT

“Ini pada dasarnya berarti bahwa setiap pendekatan yang berhubungan dengan Gaza tidak dapat dipisahkan dari wilayah Pendudukan Palestina lainnya,” tambahnya.

Diplomat utama Yordania menyoroti bahaya dampak regional dari konflik Gaza.

“Pemerintah Israel tidak menginginkan perdamaian, dan kami tidak bisa membiarkan perang di Gaza terus berlanjut (…). Ini harus dihentikan,” kata Safadi.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 37.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 86.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang terjadi menyerbu pada tanggal 6 Mei.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas