Direktur RS Al-Shifa Akhirnya Bebas setelah Ditahan Lebih dari 7 Bulan di Penjara Israel
Dr Muhammad Abu Salmiya mengatakan para tahanan Palestina menghadapi kondisi yang sangat keras dan tindakan harus diambil untuk membebaskan mereka
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Direktur rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza dibebaskan pada Senin (1/7/2024) pagi setelah ditahan oleh Israel selama lebih dari 7 bulan.
Dilansir MEE, Dr Muhammad Abu Salmiya ditangkap pada 23 November 2023 lalu.
Ia dibebaskan kembali ke Deir al-Balah di Gaza tengah bersama sekitar 50 tahanan lainnya.
Dalam komentar pertamanya kepada wartawan lokal, Abu Salmiya mengatakan para tahanan Palestina berada dalam kondisi yang sangat keras di penjara-penjara Israel.
Situasi seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya sejak Nakba tahun 1948.
“Para tahanan menderita dalam kondisi yang sulit, termasuk kekurangan makanan, air dan mengalami penghinaan. Mereka menjadi sasaran segalanya,” katanya.
“Harus ada keputusan tegas dari kelompok perlawanan dan negara-negara Arab dan Islam untuk membebaskan semua tahanan.”
Namun, meski Jalur Gaza menderita dan hancur, Abu Salmiya mengatakan warga Palestina akan membangunnya kembali.
“Insya Allah, kami akan membangun kembali Gaza dari awal dan kami akan membangun kembali al-Shifa – tempat saya ditahan – bahkan lebih baik dari sebelumnya.”
Kronologi Penahanan Abu Salmiya
Bulan November lalu, sekitar satu bulan setelah perang pecah, pasukan Israel menyerbu RS Al-Shifa.
Abu Salmiya diminta meninggalkan rumah sakit tetapi ia menolaknya.
Baca juga: 49 Jasad Ditemukan di Kuburan Massal Ketiga di Rumah Sakit Al-Shifa
Ia bersumpah untuk menemani pasien.
Namun, seluruh staf medis, pasien, dan pengungsi terpaksa keluar dari rumah sakit setelah pasukan Israel melakukan penggerebekan.
Menurut kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza, Abu Salmiya ditahan bersama dokter dan pasien lainnya saat dievakuasi dalam konvoi yang dikoordinasikan PBB dengan militer Israel.