Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat AS Takut Invasi Israel ke Lebanon Bisa Seret Rusia dalam Konflik Hizbullah vs Israel

Pejabat pertahanan dan intelijen AS khawatir invasi Israel ke Lebanon bisa membuat Rusia terseret masuk ke dalam konflik proksi-proksi Iran vs. Israel

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pejabat AS Takut Invasi Israel ke Lebanon Bisa Seret Rusia dalam Konflik Hizbullah vs Israel
Dok. Hizbullah via Al Mayadeen
Penampakan roket Hizbullah mengenai situs al-Ramtha di perbukitan Kfar Chouba Lebanon yang diduduki beberapa waktu lalu. Pada Minggu (23/6/2024), Hizbullah kembali menyerang al-Ramtha dan empat situs Israel lainnya. 

Reuters melaporkan bahwa Putin dan bin Salman sepakat untuk “menghilangkan ketegangan” di Timur Tengah.

Lebanon kini dalam keadaan perang

Perdana Menteri Lebanon, Najib Makati mengklaim negaranya kini berada dalam keadaan perang.

Dalam pernyataannya, Makati menyinggung agresi dan ancaman keamanan dari Israel.

“Ancaman yang kita lihat adalah sejenis perang psikologis. Pertanyaan yang ada dalam bibir setiap orang ialah ‘Apakah itu suatu perang?’ Ya, kita berada dalam keadaan perang. Karena agresi israel, ada banyak korban warga sipil dan nonsipil serta desa-desa yang rusak,” kata Mikati dalam pernyataannya pada hari Minggu, (30/6/2024), dikutip dari Sputnik News.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pihaknya sudah menyetujui rencana serangan ke Lebanon.

Di samping itu, Menteri Luar Negeri Israel Katz mengklaim Israel sudah “sangat dekat” dengan keputusan untuk “mengubah aturan” dalam melawan pihak Hizbullah dan Lebanon.

Katz juga mengancam akan menghancurkan Hizbullah dalam “perang habis-habisan” dan melancarkan serangan besar ke Lebanon.

Baca juga: Dataran Tinggi Golan Dihujani Drone Hizbullah, 18 Pasukan Israel Terluka

BERITA TERKAIT

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah berujar pihaknya bisa menyerbu Israel utara jika ketegangan meningkat.

Dikutip dari Al-Aswat, Mikati mengatakan Hizbullah dan pemerintah Lebanon sedang memenuhi kewajibannya dalam melawan Israel.

Pada hari Sabtu pekan lalu dia berkunjung Kota Tyre guna meninjau pusat operasi Angkatan Bersenjata Lebanon.

“Kita selalu mendorong perdamaian, dan pilihan kita adalah opsi perdamaian dan penerapan Resolusi PBB 1701.  Israel wajib menghentikan serangan berulangnya terhadap Lebanon dan menghentikan perang di Gaza, dan semua orang mematuhi Resolusi PBB 2735,” kata Mikati menjelaskan.

“Hizbullah tengah menjalankan kewajibannya, dan pemerintah Lebanon menjalankan kewajibannya, dan tujuan kita ialah melindungi negeri ini dengan cara apa pun.”

Dia juga memuji Angkatan Bersenjata Lebanon yang menjadi tulang punggung dan perisai yang melindungi negara.

Adapun Menteri Pendidikan Abbas Halabi yang menemani Mikati mengungkapkan bahwa para siswa di kota-kota di wilayah Lebanon selatan mengalami kesulitan karena adanya konflik dengan Israel.

Sebelumnya, dia mengatakan kementerian mengamankan bus-bus yang membawa siswa ke tempat ujian di area berisiko.

Kendaraan itu dijaga oleh pasukan Lebanon dan pasukan perdamaian PBB.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas