Taktik Baru Tentara Rusia Lewati Parit dan Ladang Ranjau Ukraina di Donbass
Sepeda motor mempunyai kemampuan bermanuver secara fleksibel melewati ladang ranjau hingga mencapai parit musuh.
Editor: Hasanudin Aco
Sepeda motor mempunyai kemampuan bermanuver secara fleksibel melewati ladang ranjau hingga mencapai parit musuh.
Letnan Ukraina Mykhailo Hubitsky menggambarkan, dengan taktik sepeda motor ini, tentara Ukraina bergerak cepat, menyebar dalam jalur zigzag yang tidak dapat diprediksi.
Tentara dan komandan Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia yang mengendarai sepeda motor dan kereta menyumbang sekitar setengah dari serangan di beberapa daerah garis depan.
Mereka mengatakan pasukan Rusia menggunakan kecepatan dan fleksibilitas sepeda motor untuk melintasi ruang terbuka, di mana kendaraan lapis baja yang lebih besar lebih mudah dideteksi dan diserang.
Taktik sepeda motor adalah adaptasi terbaru Rusia terhadap medan perang yang penuh ranjau dan dipantau secara rutin oleh kendaraan udara tak berawak (UAV).
Sepeda motor mudah menghindari ranjau dan sulit dibidik
Sepeda motor dan kereta cepat, lincah dan sulit dihantam dengan artileri. Kelemahan kedua jenis kendaraan ini terutama adalah tentara Rusia yang duduk di dalamnya tidak terlindungi dari tembakan senapan mesin musuh saat mendekati parit.
Namun, jika artileri Rusia berhasil menekan pasukan Ukraina di parit, sepeda motor Rusia tersebut bisa mencapai parit tersebut.
Setibanya di sana, infanteri Rusia akan mengesampingkan sepeda motornya lalu menembus parit Ukraina dan melakukan pertempuran jarak dekat dengan musuh.
Seorang bintara dari Brigade Mekanis Ukraina ke-47 menceritakan: "Mereka melompat keluar dari kendaraannya dan mulai menembak. Sepeda motor dan kereta melaju sangat cepat, terbang langsung menuju barisan pohon kami."
Di lapangan, pengemudi sepeda motor mempunyai keuntungan dari sudut pandang yang lebar dan dapat bermanuver di sekitar ranjau dengan cara yang seringkali tidak dapat dilakukan oleh kendaraan lapis baja.
Selain itu, pengendara sepeda motor juga bisa mengikuti jejak kendaraan lapis baja pada penyerangan sebelumnya karena tidak ada ranjau yang tersisa di sana.
Letnan Hubitsky dari Ukraina menceritakan bahwa ketika sepeda motor memasuki jangkauan senjata infanteri, mereka kesulitan untuk memukulnya karena kendaraan bergerak tidak menentu.
Setelah tentara Rusia meninggalkan sepeda motornya di pinggir parit, kedua belah pihak terus saling tembak dalam jarak dekat.
Tentu saja, taktik sepeda motor tidak dapat menggantikan keunggulan artileri Rusia yang memiliki artileri dan peluru dalam jumlah besar. Ini adalah taktik tambahan yang membantu infanteri Rusia mencapai parit musuh dengan lebih mudah.
Selain itu, penggunaan sepeda motor dan kereta juga membantu Rusia menyelamatkan kendaraan lapis baja dalam konteks konflik gesekan yang berkepanjangan.