Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketakutan dan Kecemasan Ekstrem setelah Ultimatum Israel, Warga Harus Dievakuasi dari Gaza Selatan

Warga Bani Suhaila menggambarkan situasi setelah Israel mengultimatum agar meninggalkan Gaza selatan, ketakutan hingga kecemasan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ketakutan dan Kecemasan Ekstrem setelah Ultimatum Israel, Warga Harus Dievakuasi dari Gaza Selatan
AFP/AFP
Orang-orang memeriksa kerusakan di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 16 April 2024, saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Warga Bani Suhaila menggambarkan situasi setelah Israel mengultimatum agar meninggalkan Gaza selatan, ketakutan hingga kecemasan (STR/AFP) 

Kelompok militan Palestina Jihad Islam atau Brigade Al-Quds menembakkan rentetan roket ke Israel pada  Senin (1/7/2024) waktu setempat.

Hal ini terjadi saat pertempuran berkecamuk di Gaza dan tank-tank Israel melintas di wilayah tersebut.

Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022.
Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022. (Mahmud ham / AFP)

Jihad Islam, sekutu Hamas menyebut, para pejuangnya menembakkan roket ke beberapa komunitas Israel di dekat pagar perbatasan dengan Gaza sebagai respons terhadap kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina.

Terjadi peluncuran sekitar 20 roket, militer Israel mengatakan tak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Namun serangan itu menunjukkan pasukan militan masih memiliki amunisi roket setelah sembilan bulan terlibat konflik.

Penduduk beberapa lingkungan di Khan Younis timur, di Gaza selatan mengatakan, mereka telah menerima pesan audio dari nomor telepon Israel yang mengimbau warga untuk meninggalkan rumah.

"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan," tulis juru bicara militer Avichay Adraee memposting di platform media sosial X.

BERITA TERKAIT

Beberapa pihak menduga hal ini dapat berarti pasukan Israel akan kembali ke wilayah yang mereka tinggalkan beberapa minggu lalu.

Militer Israel menerangkan dalam sebuah pernyataan pada Senin, roket tersebut ditembakkan dari wilayah Khan Younis.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya menjelaskan, Israel hampir mencapai tujuannya untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas, kelompok Islam yang memerintah Gaza dan memimpin serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang.

Operasi yang kurang intens akan terus berlanjut, katanya.

Baca juga: Netanyahu Protes Israel Bebaskan Direktur RS Al-Shifa, Minta Mohammed Abu Salmiya Diperiksa Lagi

"Kami sedang maju ke akhir fase pemberantasan tentara teroris Hamas, dan akan terus menyerang sisa-sisanya," kata Netanyahu.

Kekerasan juga berkobar pada hari Senin di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana kementerian kesehatan Palestina mengatakan seorang wanita dan seorang anak laki-laki tewas di kota Tulkarm selama operasi oleh pasukan Israel.

Sehari sebelumnya, serangan Israel di daerah yang sama menewaskan seorang anggota Jihad Islam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas