Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketakutan dan Kecemasan Ekstrem setelah Ultimatum Israel, Warga Harus Dievakuasi dari Gaza Selatan

Warga Bani Suhaila menggambarkan situasi setelah Israel mengultimatum agar meninggalkan Gaza selatan, ketakutan hingga kecemasan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ketakutan dan Kecemasan Ekstrem setelah Ultimatum Israel, Warga Harus Dievakuasi dari Gaza Selatan
AFP/AFP
Orang-orang memeriksa kerusakan di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 16 April 2024, saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Warga Bani Suhaila menggambarkan situasi setelah Israel mengultimatum agar meninggalkan Gaza selatan, ketakutan hingga kecemasan (STR/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Imbauan untuk segera meninggalkan Gaza selatan baru-baru ini dilakukan Israel melalui audio telepon.

Warga diminta segera mengevakuasi diri ke kota paling selatan Gaza, sebagai isyarat serangan invasi berikutnya tentara IDF.

Warga Bani Suhaila menggambarkan situasi setelah imbauan tersebut dilayangkan.

Salah satu warga menceritakan, ketakutan menyelimuti warga dan kecemasan timbul bayang-bayang re-invasi besar dari Israel.

Seperti yang diberitakan RTE, seorang warga bernama Ahmad Najjar mengkisahkan kondisi terkini warga.

"Ketakutan dan kecemasan ekstrem telah mencengkeram masyarakat setelah perintah evakuasi," katanya.

"Terjadi pengungsian besar-besaran," tambahnya.

BERITA REKOMENDASI

Adapun, Israel melancarkan serangan baru di Gaza selatan, memaksa ratusan warga Palestina mengungsi.

Demikian dilakukan setelah tentara kembali memerintahkan evakuasi sejumlah wilayah padat penduduk.

Para saksi melaporkan beberapa serangan di dalam dan sekitar kota Khan Yunis, di mana delapan orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka, menurut sumber medis dan Bulan Sabit Merah Palestina.

Pengeboman itu terjadi setelah serangan roket langka yang diklaim oleh kelompok militan Jihad Islam, yang telah bertempur bersama Hamas.

Baca juga: Koar-koar Pesan Audio Nomor Telepon Israel, Militan Palestina Kirim Roket saat Tank Melintas Gaza

Roket tersebut ditujukan ke komunitas Israel di dekat perbatasan Gaza dan ditembakkan sebagai balasan kepada Israel.

Militer Israel mengatakan sekitar "20 proyektil diidentifikasi melintas dari wilayah Khan Yunis", yang sebagian besar berhasil dicegat. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dan mengatakan artileri "menyerang sumber tembakan".

Hal ini diikuti pada hari Senin oleh perintah untuk mengevakuasi Al-Qarara, Bani Suhaila dan kota-kota lain di Rafah dan Khan Yunis, hampir dua bulan setelah perintah awal untuk mengevakuasi Rafah menjelang serangan darat.

Brigade Al-Quds Membalas

Kelompok militan Palestina Jihad Islam atau Brigade Al-Quds menembakkan rentetan roket ke Israel pada  Senin (1/7/2024) waktu setempat.

Hal ini terjadi saat pertempuran berkecamuk di Gaza dan tank-tank Israel melintas di wilayah tersebut.

Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022.
Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022. (Mahmud ham / AFP)

Jihad Islam, sekutu Hamas menyebut, para pejuangnya menembakkan roket ke beberapa komunitas Israel di dekat pagar perbatasan dengan Gaza sebagai respons terhadap kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina.

Terjadi peluncuran sekitar 20 roket, militer Israel mengatakan tak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Namun serangan itu menunjukkan pasukan militan masih memiliki amunisi roket setelah sembilan bulan terlibat konflik.

Penduduk beberapa lingkungan di Khan Younis timur, di Gaza selatan mengatakan, mereka telah menerima pesan audio dari nomor telepon Israel yang mengimbau warga untuk meninggalkan rumah.

"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan," tulis juru bicara militer Avichay Adraee memposting di platform media sosial X.

Beberapa pihak menduga hal ini dapat berarti pasukan Israel akan kembali ke wilayah yang mereka tinggalkan beberapa minggu lalu.

Militer Israel menerangkan dalam sebuah pernyataan pada Senin, roket tersebut ditembakkan dari wilayah Khan Younis.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya menjelaskan, Israel hampir mencapai tujuannya untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas, kelompok Islam yang memerintah Gaza dan memimpin serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang.

Operasi yang kurang intens akan terus berlanjut, katanya.

Baca juga: Netanyahu Protes Israel Bebaskan Direktur RS Al-Shifa, Minta Mohammed Abu Salmiya Diperiksa Lagi

"Kami sedang maju ke akhir fase pemberantasan tentara teroris Hamas, dan akan terus menyerang sisa-sisanya," kata Netanyahu.

Kekerasan juga berkobar pada hari Senin di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana kementerian kesehatan Palestina mengatakan seorang wanita dan seorang anak laki-laki tewas di kota Tulkarm selama operasi oleh pasukan Israel.

Sehari sebelumnya, serangan Israel di daerah yang sama menewaskan seorang anggota Jihad Islam.

Di beberapa bagian Gaza, militan terus melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di daerah yang telah ditinggalkan tentara beberapa bulan lalu.

Tank-tank Israel meningkatkan serangannya ke daerah pinggiran Shejaia di bagian timur Kota Gaza untuk hari kelima, dan tank-tank tersebut terus maju di Rafah bagian barat dan tengah, di Gaza selatan dekat perbatasan dengan Mesir, kata penduduk.

Militer Israel mengatakan telah menewaskan sejumlah militan dalam pertempuran di Shejaia pada hari Senin dan menemukan sejumlah besar senjata di sana.

Hamas menyebut, para pejuangnya telah memancing pasukan Israel ke sebuah rumah dengan bom di sebelah timur Rafah dan meledakkannya, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Militer Israel mengumumkan kematian seorang prajurit di Gaza selatan tanpa memberikan rincian.

Radio Angkatan Darat Israel menyiarkan kabar prajurit tersebut tewas di Rafah di dalam rumah yang dipasangi bom, kemungkinan merujuk pada insiden yang dilaporkan oleh Jihad Islam.

Kendaraan tempur (Ranpur) Israel pengangkut personel di Tepi Barat. Dalam penyerbuannya di Kamp Nur Syams, Tulkarm, Tentara Israel (IDF) mendapat perlawanan sengit dari Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah, Senin (1/7/2024).
Kendaraan tempur (Ranpur) Israel pengangkut personel di Tepi Barat. Dalam penyerbuannya di Kamp Nur Syams, Tulkarm, Tentara Israel (IDF) mendapat perlawanan sengit dari Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah, Senin (1/7/2024). (rntv/tangkap layar)

Juga di Rafah, militer Israel mengatakan bahwa serangan udara menewaskan seorang militan yang menembakkan rudal anti-tank ke pasukannya.

Israel telah mengisyaratkan bahwa operasinya di Rafah, yang dimaksudkan untuk membasmi Hamas, akan segera berakhir.

Setelah fase perang yang intens berakhir, pasukannya akan fokus pada operasi berskala kecil yang dimaksudkan untuk menghentikan Hamas berkumpul kembali, kata para pejabat.

Perang itu dimulai ketika para pejuang pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, termasuk warga sipil dan tentara, kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.

Serangan yang dilancarkan Israel sebagai balasan telah menewaskan hampir 38.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza, dan telah menghancurkan daerah kantong pantai yang dibangun padat itu.

Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kombatan dan non-kombatan, tetapi para pejabat mengatakan sebagian besar yang tewas adalah warga sipil.

Israel mengatakan 317 tentaranya telah tewas di Gaza dan setidaknya sepertiga dari warga Palestina yang tewas adalah pejuang.

Upaya gencatan senjata terhenti

Upaya mediator Arab untuk mengamankan gencatan senjata, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah terhenti.

Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan memaksa Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza.

Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024.
Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024. (Kredit foto: Pasukan Pendudukan Israel)

Israel mengatakan pihaknya hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran hingga Hamas diberantas.

Pihak berwenang Israel membebaskan 54 warga Palestina yang ditahan selama perang, kata pejabat perbatasan Palestina.

Di antara mereka adalah Mohammad Abu Selmeyah, direktur Rumah Sakit Al Shifa, yang ditangkap oleh militer ketika pasukannya pertama kali menyerbu fasilitas medis tersebut pada bulan November.

Israel mengatakan Hamas telah menggunakan rumah sakit itu untuk tujuan militer.

Militer telah merilis rekaman CCTV rumah sakit pada 7 Oktober yang menunjukkan orang-orang bersenjata dan sandera di lokasi tersebut, dan telah membawa wartawan ke dalam terowongan yang ditemukan di kompleks tersebut.

Hamas membantah menggunakan rumah sakit untuk keperluan militer. Abu Selmeyah menolak tuduhan tersebut pada hari Senin dan mengatakan bahwa para tahanan telah disiksa selama penahanan mereka, termasuk tidak diberi makanan dan obat-obatan, dan beberapa di antaranya telah meninggal.

"Saya mengalami penyiksaan berat, kelingking saya patah, dan saya dipukul di kepala hingga berdarah, lebih dari satu kali," tutur Abu Selmeyah dalam jumpa pers di sebuah rumah sakit di Gaza selatan.

Israel pada bulan Mei mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematian warga Palestina yang ditangkap selama perang serta kamp penahanan yang dikelola militer tempat para tahanan yang dibebaskan dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh adanya penyiksaan terhadap para tahanan.

Militer tidak segera mengomentari pernyataan Abu Selmeyah.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas