Mantan Kepala Intelijen Dick Schoof Resmi Dilantik Jadi PM Belanda, Gantikan Mark Rutte
Mantan kepala intelijen Belanda Dick Schoof dilantik sebagai Perdana Menteri Belanda pada Selasa (2/7/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Mantan kepala intelijen Belanda, Dick Schoof, dilantik sebagai Perdana Menteri Belanda pada Selasa (2/7/2024).
Dengan dilantiknya Dick Schoof sebagai PM Belanda, dia akan menggantikan PM Mark Rutte yang lengser.
Sebelumnya, Mark Rutte telah menjabat sebagai PM Belanda selama 14 tahun.
Rutte, yang dikenal mengendarai sepedanya ke tempat kerja, akan menjadi sekretaris jenderal aliansi NATO berikutnya, yang berkedudukan di Brussels.
Rutte dipilih oleh 32 negara anggota NATO dalam pertemuan di markas besar di Brussles.
Rutte berjanji dirinya akan bertanggung jawab penuh untuk NATO.
"Aliansi ini dan akan tetap menjadi landasan keamanan kolektif kita. Memimpin organisasi ini adalah tanggung jawab yang tidak saya anggap enteng," tulisnya di X, dikutip dari Sky News.
Penyerahan jabatan ini dilakukan setelah lebih dari tujuh bulan negosiasi yang berlarut-larut menyusul kemenangan pemimpin sayap kanan Geert Wilders dalam pemilihan umum November lalu, dikutip dari Euro News.
Namun sayangnya, Wilders harus mengurungkan niatnya menjadi Perdana Menteri Belanda agar perundingan koalisi yang tegang tetap berjalan sesuai rencana.
Sebaliknya, keempat mitra koalisi yaitu PVV (Partai Kebebasan) pimpinan Wilders, Partai Petani (BBB), VVD yang liberal-konservatif, dan partai antikorupsi baru NSC memilih Schoof untuk menjadi PM Belanda.
Hingga akhornya Schoof dilantik dan disumpah oleh Raja Willem-Alexander.
Setelah dilantik, Schoof berjanji dengan tegas akan melaksanakan rencana koalisi untuk kebijakan penerimaan suaka yang paling ketat yang pernah ada dan paket yang paling komprehensif untuk mengendalikan migrasi.
Baca juga: PM Belanda Mark Rutte Terpilih jadi Sekjen NATO, Gantikan Jens Stoltenberg
Sosok Schoof
Schoof merupakan mantan kepala badan intelijen Belanda.
Selama menjabat sebagai kepala badan intelijen Belanda, Schoof telah memimpin penyelidikan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada bulan Juli 2024, dikutip dari DW.
Pesawat yang membawa 298 penumpang ini menjadi sasaran rudal BUK buatan Rusia yang ditembakkan dari wilayah Moskow.
Sehingga pesawat ini jatuh dan seluruh penumpangnya tewas.
Dari jumlah tersebut, 196 merupakan warga negara Belanda.
Schoof juga merupakan seorang mantan anggota Partai Buruh.
Ia telah memperoleh dukungan dari pemimpin oposisi sayap kiri Frans Timmermans, yang meskipun demikian menggambarkannya sebagai 'kandidat Wilders yang tegas'.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait PM Belanda, Mark Rutte