Pasca-Jihad Islam Tembakkan Roket ke Israel, Tank-tank IDF Bak Kerasukan di Shejaia dan Khan Younis
Setelah sayap bersenjata Jihad Islam, Brigade Al-Quds menembakkan puluhan roket ke Israel, tank-tank IDF meningkatkan serangannya di Shejaia.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tank-tank milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meningkatkan serangannya ke daerah pinggiran Shejaia di bagian timur Kota Gaza.
Tank-tank tersebut terus menembus wilayah Rafah bagian barat dan tengah.
Serangan intensif dari IDF ini terjadi pasca sayap bersenjata Jihad Islam, Brigade Al-Quds menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel selatan.
Militer Israel mengatakan telah menewaskan sejumlah militan dalam pertempuran di Shejaia pada hari Senin dan menemukan sejumlah besar senjata di sana.
Dikutip dari Reuters, Hamas menyebut para pejuangnya telah memancing pasukan Israel ke sebuah rumah dengan bom di sebelah timur Rafah dan meledakkannya, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Militer Israel mengumumkan tewasnya seorang tentara di Gaza selatan tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan tentara tersebut tewas di Rafah di sebuah rumah yang dipasangi bom - kemungkinan merujuk pada insiden yang dilaporkan oleh Jihad Islam.
Juga di Rafah, militer Israel mengatakan bahwa serangan udara menewaskan seorang militan yang menembakkan rudal anti-tank ke pasukannya.
Israel telah mengisyaratkan bahwa operasinya di Rafah, yang dimaksudkan untuk menumpas Hamas, akan segera berakhir.
Setelah fase perang yang menegangkan berakhir, pasukannya akan fokus pada operasi berskala lebih kecil yang dimaksudkan untuk menghentikan Hamas bangkit kembali, kata para pejabat.
Sementara itu penduduk di Khan Younis timur mengatakan mereka telah menerima pesan audio dari nomor telepon Israel yang memerintahkan mereka untuk meninggalkan rumah mereka.
Baca juga: Krisis Militer, Israel Butuh 10.000 Tentara, 900 Perwira Ancam Mundur di Tengah Perang Gaza
"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan," kata juru bicara militer Avichay Adraee.
Beberapa pihak menduga hal ini dapat berarti pasukan Israel akan kembali ke wilayah yang telah mereka tinggalkan beberapa minggu lalu.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa satu orang tewas dalam serangan Israel di Gaza selatan.
Serangan itu dilaporkan terjadi di Kota al-Fakhari, sebelah timur Khan Younis.
Tidak ada informasi tersedia mengenai cedera yang terjadi akibat serangan ini.
Rekaman yang diperoleh Al Jazeera menunjukkan pergerakan warga Palestina dari Khan Younis setelah tentara Israel memerintahkan evakuasi bagian timur kota.
Video tersebut memperlihatkan pergerakan keluarga menuju al-Mawasi, dekat pantai Gaza, yang telah menjadi tujuan bagi puluhan ribu pengungsi dari Rafah, lebih jauh ke selatan Khan Younis, dan menghadapi kepadatan penduduk yang mengerikan.
Mohammed Abu Tair, penduduk Khan Younis timur, mengungsi bersama anggota keluarganya.
Baca juga: Warga Israel Lempar Granat ke Rumah Netanyahu dan Bakar Mobil Menteri Gegara UU Perubahan Usia Wamil
"Kami menerima instruksi dari tentara Israel untuk mengevakuasi daerah tersebut dan sekarang kami telah pergi ke wilayah barat di al-Mawasi, dan tidak ada tempat lain yang dapat kami tuju bersama ketujuh anggota keluarga saya, tetapi kami akan mencoba," katanya.
Abu Tair mengungkapkan rasa frustrasinya karena terpaksa meninggalkan rumahnya tanpa kepastian menemukan tempat berlindung.
Netanyahu Klaim Israel Hampir Capai "Tahap Akhir"
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukannya hampir mencapai "akhir dari tahap pemusnahan" tentara Hamas di Gaza.
"Saya kembali kemarin dari kunjungan ke Divisi Gaza. Saya melihat pencapaian yang sangat besar dalam pertempuran yang terjadi di Rafah."
"Kami sedang maju ke akhir tahap pemusnahan tentara Hamas; kami akan terus menyerang sisa-sisanya," kata Netanyahu, dikutip dari CNN.
Baca juga: Kepala RS Al Shifa Gaza yang Dibebaskan Mengaku Diadili 3 Kali oleh Israel, Tanpa Dakwaan Kejahatan
Ia kembali bersumpah bahwa Israel akan mencapai tujuannya dalam perang melawan Hamas.
Sebelum melancarkan operasi militer di Rafah pada bulan Mei, para pemimpin Israel telah menegaskan bahwa kota Gaza selatan adalah benteng terakhir Hamas.
Netanyahu mengatakan bulan lalu bahwa "fase perang intens dengan Hamas (di Gaza) akan segera berakhir," dan bahwa fokus militer kemudian dapat beralih ke perbatasan utara Israel dengan Lebanon.
"Ini bukan berarti perang akan berakhir, tetapi perang dalam tahap saat ini akan berakhir di Rafah. Ini benar. Kami akan terus memangkas rumput nanti," kata Netanyahu pada 23 Juni.
(Tribunnews.com/Whiesa)