Populer Internasional: Masalah Baru Israel Penjara Penuh, Kapal Perang AS Kesulitan Lawan Yaman
Berita populer internasional sehari terakhir mulai dari penjara penuh Israel bebaskan direktur RS Al-Shifa hingga kapal perang AS sulit lawan Yaman
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
2. IDF Tumbang di Rafah, Tewas di Tulkarm, Hancur di Golan
Senin (1/7/2024), tampaknya menjadi hari yang berat bagi Pasukan Israel (IDF) yang menjalani tiga front sekaligus di berbagai wilayah yaitu, Rafah dan Khan Yunis (Gaza Selatan), Tulkarem (Tepi Barat), dan Dataran Tinggi Golan di perbatasan Utara dengan Lebanon.
Di Gaza Selatan, Militer Israel mengkonfirmasi kematian seorang tentara dari Brigade Nahal dan cedera serius lainnya dalam bentrokan sengit di Rafah Gaza selatan pada Senin.
Militer Israel sempat ketar-ketir ketika Hamas menembakkan sekitar 20 roket dari wilayah Kota Khan Younis, Gaza selatan, Senin (1/7/2024).
Dari pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hamas menargetkan wilayah Israel selatan.
Padahal, wilayah yang digunakan Hamas untuk menembakkan roket-roket itu, saat ini tengah menjadi lokasi pertempuran sengit antara IDF dan kelompok tersebut.
"Sekitar 20 proyektil diidentifikasi melintas dari wilayah Khan Younis. Sejumlah proyektil dicegat dan beberapa proyektil jatuh di dalam wilayah Israel selatan," kata IDF, dikutip dari Arab News.
3. Kapal Perang AS Nyaris Tidak Bisa Mengimbangi Serangan Yaman
Kapal perang AS nyaris tidak bisa mengimbangi serangan Yaman, kata Komandan Angkatan Laut AS.
Tentara Yaman merupakan ancaman yang tidak terlihat oleh Angkatan Laut AS sejak Perang Dunia II, menurut komandan USS Carney dan lainnya.
Komandan kapal perang USS Carney Washington dan awak kapal lainnya menjelaskan kepada CBS News dalam sebuah wawancara pada tanggal 30 Juni pengalaman mereka dalam menangani serangan Yaman terhadap Israel selatan selama dimulainya perang di Gaza.
“Kami mulai mendapatkan indikasi bahwa mungkin ada semacam serangan yang datang dari selatan menuju Israel,” kata salah satu letnan, Dennis Morral.
“Saya pikir ada 25 hingga 35 UAV dan rudal jelajah serangan darat telah diluncurkan, dan beberapa di antaranya mengarah ke Laut Merah. Kami menggunakan UAV serangan satu arah pertama di sistem kami yang berjarak sekitar 60 atau 70 mil dari kami,” kata Komandan Jeremy Robertson.
USS Carney mencegat beberapa rudal dan drone yang berada dalam jangkauan mereka.