IDF dan Pemerintahan Biden Bikin Netanyahu Keringat Dingin, Bersatu untuk Lawan Perdana Menteri
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah keringat dingin ketika IDF dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden bersatu melawannya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
"Eselon politik telah menetapkan tujuan-tujuan ini untuk IDF, dan IDF memiliki semua cara untuk mencapainya," tambahnya lagi.
Dengan tegas, Netanyahu menyatakan dirinya tidak akan menyerah pada kekalahan.
"Kami tidak akan menyerah pada kekalahan, baik di The New York Times maupun di tempat lain. Kami dipenuhi dengan semangat kemenangan," tegas Netanyahu.
Meskipun ada perpecahan antara Netanyahu dengan militer, IDF tetap bertekad untuk terus berjuang hingga mencapai tujuan perang.
Selama kunjungan ke Gaza hari Selasa, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan operasi di Rafah di wilayah kantong selatan itu akan memakan waktu.
"Kami menghitung di Brigade Rafah (Hamas), apa yang kami lihat dengan mata kepala kami sendiri… lebih dari 900 orang tewas, termasuk komandan, sedikitnya satu komandan batalyon, banyak komandan kompi, dan banyak operator," kata Halevi.
Baca juga: Ancaman Ben-Gvir kepada Netanyahu: Jika Perang Berakhir, Saya akan Tinggalkan Pemerintahan
Ia mengatakan militer akan terus menghancurkan infrastruktur Hamas di Rafah, termasuk terowongannya.
"Butuh waktu, jadi operasi ini panjang karena kami tidak ingin meninggalkan Rafah dengan infrastrukturnya," imbuh Halevi.
(Tribunnews.com/Whiesa)