Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF dan Pemerintahan Biden Bikin Netanyahu Keringat Dingin, Bersatu untuk Lawan Perdana Menteri

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah keringat dingin ketika IDF dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden bersatu melawannya.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in IDF dan Pemerintahan Biden Bikin Netanyahu Keringat Dingin, Bersatu untuk Lawan Perdana Menteri
rntv/tangkap layar
Kepala Staf Militer Israel (IDF), Herzi Halevi memberi pengarahan lapangan ke pasukan tempur IDF dalam perang Gaza. Israel dilaporkan mengalami krisis personel militer seiring berlarutnya perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung sembilan bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Bersatunya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketakutan.

Bagaimana tidak, para jenderal IDF menyatakan mendukung proposal gencatan senjata di Gaza yang dibuat oleh pemerintahan Joe Biden.

Hal ini membuat perpecahan antara Netanyahu dengan para jenderal IDF semakin tampak selama hampir dua bulan terakhir.

Setelah laporan The New York Times yang menyatakan para jenderal IDF mendukung gencatan senjata di Gaza, Netanyahu memutuskan untuk menanggapinya secara terbuka.

Tanggapan Netanyahu itu mengungkapkan, karena laporan Times sebagian besar mengulang apa yang telah dilaporkan media berita lainnya selama enam minggu terakhir.

Satu perbedaan utama adalah, laporan sebelumnya mengatakan dukungan IDF untuk gencatan senjata sebagian besar dimotivasi oleh keyakinan para jenderal bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk mengamankan pembebasan 120 sandera yang masih berada di Gaza.

Dikutip dari Haaretz, menurut Times hal itu didasarkan pada kekhawatiran mereka atas menipisnya persediaan amunisi Israel menjelang kemungkinan eskalasi dengan Hizbullah di perbatasan utara.

Berita Rekomendasi

Namun, Netanyahu tetap menanggapi, mengecam "sumber anonim (yang) memberi keterangan kepada The New York Times".

Netanyahu pun menegaskan Israel "tidak akan menyerah pada angin kekalahan, baik di The New York Times maupun di tempat lain".

"Kami terinspirasi oleh semangat kemenangan," kata Netanyahu.

Mengapa Netanyahu memilih untuk menanggapi laporan ini ketika pertengkaran antara dia dan IDF telah dilaporkan secara luas?

Baca juga: Israel Terima Tanggapan Hamas soal Proposal Gencatan Senjata, Netanyahu akan Gelar Rapat

Hal itu terungkap hampir tujuh minggu lalu ketika IDF mengirim pasukan kembali ke lingkungan Jabalya di Kota Gaza.

Pada saat itu, para jenderal tinggi menyalahkannya karena tidak menyetujui pasukan alternatif di Gaza yang akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan setelah IDF menghancurkan struktur militer Hamas di sana.

Hal ini terungkap lagi bulan lalu menyusul keberhasilan operasi penyelamatan empat sandera, ketika IDF secara terbuka menegaskan kembali posisinya, meskipun mereka berharap untuk melaksanakan lebih banyak misi penyelamatan, satu-satunya cara untuk menyelamatkan 120 sandera yang tersisa adalah melalui kesepakatan dengan Hamas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas