Mohammad Nehme Nasser
Berikut ini profil singkat Mohammad Nehme Nasser, martir yang tewas dibunuh oleh Pasukan pendudukan Israel di Tyre, Rabu (3/7/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil singkat Mohammad Nehme Nasser, martir yang tewas dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di Tyre, Rabu (3/7/2024).
Dari biografi yang dirilis Unit Media Militer Hizbullah, diketahui bahwa Nasser merupakan salah satu komandan Perlawanan Islam yang paling terkemuka.
Selengkapnya simak profilnya berikut ini:
Profil
Mohammad Nehme Nasser lahir pada 6 Mei 1965 di kota Hadatha di Lebanon selatan.
Nasser juga dikenal sebagai 'Hajj Abu Nehme'.
Ia dibunuh pasukan Israel di Tyre pada Rabu (3/7/2024) kemarin.
Awal karir
Martir Nasser merupakan salah satu pejuang pertama yang bergabung dengan Perlawanan Islam di Lebanon.
Ia resmi bergabung pada tahun 1986 saat ia masih berusia awal 20-an.
Pemimpin yang mati syahid itu telah mengambil bagian dalam beberapa operasi.
Sebagai bagian dari perjuangan Hizbullah ia turut membebaskan kota-kota dan desa-desa Lebanon yang diduduki dari cengkeraman militer Israel.
Dalam salah satu operasi tersebut, Haji Abu Nehme adalah salah satu dari beberapa pejuang yang memimpin serangan infiltrasi terhadap lokasi militer Israel di Beit Yahoun, sebuah desa yang berdekatan dengan Hadatha di dekat Beit Jbeil.
Baca juga: 2 Markas Besar Militer Israel Dihantam Ratusan Roket Hizbullah, Sirene di Wilayah Utara Meraung
Menurut unit Media Militer Hizbullah, martir tersebut terluka beberapa kali selama perjuangan pembebasan, yang dicapai pada tanggal 25 Mei 2000 , yang mengakhiri hampir 18 tahun pendudukan Israel.
Martir tersebut naik pangkat di sayap militer Hizbullah saat terlibat dalam beberapa pertempuran selama hampir 40 tahun kariernya sebagai pejuang dan pemimpin Perlawanan.
Dia juga termasuk di antara mereka yang berpartisipasi dalam konfrontasi perang Israel di Lebanon pada tahun 2006.
Selama partisipasinya dalam pertahanan Hizbullah melawan organisasi teror di Suriah, Irak, dan perbatasan timur Lebanon, martir Nasser sekali lagi terluka di medan perang pada tahun 2015.