Indonesia Gandeng Malaysia Perkaya Narasi Pengajuan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya ke Unesco
irini Dewi Wanti menjelaskan tujuan dari pelayaran jalur rempah itu untuk memperkuat kerjasama dengan Malaysia terkait program Jalur Rempah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dalam kesempatan yang sama Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Abdul Rauf Yusoh menyambut hangat kedatangan delegasi Muhibah Budaya Jalur Rempah di wilayahnya.
Dia mengatakan berencana berdialog dengan Presiden Indonesia Terpilih Prabowo Subianto.
Dalam diskusi tersebut, Abdul Rauf akan mengkomunikasi upaya memperkuat relasi Indonesia dengan Malaysia lewat program budaya Jalur Rempah.
Dia menjelaskan bahwa pemerintahan Melaka sudah menjalankan beberapa kajian tentang penguatan hubungan bilateral Indonesia dengan Malaysia.
"Ini akan saya sampaikan bila ada kesempatan kami diundang dan membuat presentasi kepada Pak Prabowo," jelasnya.
Menurut dia ada sejumlah gagasan untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Diantaranya lewat Pencak Silat.
Dia mengatakan Prabowo pernah berkunjung ke Melaka, ketika menjabat sebagai Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa.
"Saya sampaikan gagasan tentang hubungan Malaysia-Indonesia tidak hanya rohani. Tetapi juga lewat aspek jasmani. Termasuk ide pembangunan jembatan Melaka-Dumai," ucapnya.
Sebelum tiba di Melaka, KRI Dewaruci yang membawa rombongan sudah mampir ke sejumlah kota di Indonesia. Diantaranya adalah Belitung Timur, Dumai, dan Sabang.
KRI Dewaruci bertolak dari Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta pada 7 Juni lalu. Rombongan dijadwalkan akan kembali di Jakarta pada 17 Juli mendatang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia