Indonesia Gandeng Malaysia Perkaya Narasi Pengajuan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya ke Unesco
irini Dewi Wanti menjelaskan tujuan dari pelayaran jalur rempah itu untuk memperkuat kerjasama dengan Malaysia terkait program Jalur Rempah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berupaya menjadikan jalur rempah sebagai Warisan Budaya ke Unesco.
Upaya ini dilakukan dengan misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah sampai ke Malaysia.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti menjelaskan tujuan dari pelayaran jalur rempah itu untuk memperkuat kerjasama dengan Malaysia terkait program Jalur Rempah.
Dia mengatakan penguatan kerjasama itu bisa dilakukan lewat diskusi bilateral.
"Kemudian melakukan proyek bersama dan melibatkan para ahli di kedua negara. Sampai dengan pertukaran pelajar dan pemuda antara kedua negara," kata Irini dalam keterangannya Jumat (5/7/2024).
Setelah mengarungi lautan, rombongan delegasi misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah sampai di Malaysia.
Di negeri jiran itu, mereka singgah di Kota Melaka. Kedatangan rombongan ini disambut langsung oleh Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Abdul Rauf Yusoh.
Menurut Irini kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Malaysia sangat penting, khususnya untuk promosi seluruh destinasi yang terkait dengan Jalur Rempah.
Lewat kerjasama tersebut, bisa memperkaya narasi Indonesia untuk melanjutkan pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke Unesco.
Kedatangan rombongan delegasi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah itu juga disambut Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono.
Baca juga: Dorong Jalur Rempah Diakui UNESCO, Kemendikbudristek Gelar Pelayaran Kawasan Barat Nusantara
Dia mengatakan bisi kebudayaan yang dibawa delegasi merupakan tonggap penting dalam sejarah pengembangan relasi kedua negara.
Dia mengatakan Melaka adalah kota penting. Yaitu sebagai kota Pelabuhan interansional pertama yang disinggahi KRI Dewaruci.
"Upaya ini diharapkan bukan perhatian pertama saja. Tetapi menjadi sebuah awal yang baik untuk kelanjutan acara-acara kedua negara di masa depan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Abdul Rauf Yusoh menyambut hangat kedatangan delegasi Muhibah Budaya Jalur Rempah di wilayahnya.
Dia mengatakan berencana berdialog dengan Presiden Indonesia Terpilih Prabowo Subianto.
Dalam diskusi tersebut, Abdul Rauf akan mengkomunikasi upaya memperkuat relasi Indonesia dengan Malaysia lewat program budaya Jalur Rempah.
Dia menjelaskan bahwa pemerintahan Melaka sudah menjalankan beberapa kajian tentang penguatan hubungan bilateral Indonesia dengan Malaysia.
"Ini akan saya sampaikan bila ada kesempatan kami diundang dan membuat presentasi kepada Pak Prabowo," jelasnya.
Menurut dia ada sejumlah gagasan untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Diantaranya lewat Pencak Silat.
Dia mengatakan Prabowo pernah berkunjung ke Melaka, ketika menjabat sebagai Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa.
"Saya sampaikan gagasan tentang hubungan Malaysia-Indonesia tidak hanya rohani. Tetapi juga lewat aspek jasmani. Termasuk ide pembangunan jembatan Melaka-Dumai," ucapnya.
Sebelum tiba di Melaka, KRI Dewaruci yang membawa rombongan sudah mampir ke sejumlah kota di Indonesia. Diantaranya adalah Belitung Timur, Dumai, dan Sabang.
KRI Dewaruci bertolak dari Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta pada 7 Juni lalu. Rombongan dijadwalkan akan kembali di Jakarta pada 17 Juli mendatang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia