Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Yordania Lindungi Israel? Dilema Kerajaan Hashemite, Nikmati Bantuan AS, Target Empuk Iran

Yordania disebut sebagai sekutu sekaligus musuh senyap Israel. Negara ini berada dalam dilema kedekatan dengan AS dan menjaga hubungan dengan Iran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Benarkah Yordania Lindungi Israel? Dilema Kerajaan Hashemite, Nikmati Bantuan AS, Target Empuk Iran
AFP
Gambar selebaran yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Yordania menunjukkan tentara berjaga selama latihan militer multi-nasional Eager Lion di lokasi yang dirahasiakan di Yordania pada 4 September 2022. 

Benarkah Yordania Lindungi Israel? Dilema Kerajaan Hashemite, Nikmati Bantuan AS, Jadi Sasaran Empuk Iran

TRIBUNNEWS.COM - Perang Gaza membuat Yordania dalam posisi dilema dalam konteks geopolitik di kawasan TImur Tengah.

Ulasan jurnalis The Guardian, Jason Burke yang menulis dari ibu kota negara itu, Amman menyebut kalau Yordania kini harus hati-hati melakukan "aksi penyeimbangan yang rumit".

Baca juga: Israel Mau Gempur Lebanon, Koalisi Milisi Irak Ancam Kepentingan AS, Incar Pipa Minyak ke Yordania

"Ketika demonstrasi besar berkecamuk dan pariwisata menyusut, kerajaan tersebut harus menyeimbangkan hubungan dekatnya dengan Amerika Serikat (AS) dengan tuntutan diakhirinya konflik," tulis Jason dalam pengantarnya.

Dalam naskah berjudul "The ‘tricky balancing act’: Jordan’s dilemma on Israel and Gaza", ulasan pewarta ini mencoba menganalisis posisi dilema Yordania, benarkah Amman melindungi Israel dalam perangnya melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza?

Baca juga: Pertempuran Senyap Yordania-Israel, Tentara Arab Tuntaskan Airdrop ke-100 di Gaza

Demonstrasi mendukung Palestina di Amman, Yordania pada Jumat 5 Juli 2024
Demonstrasi mendukung Palestina di Amman, Yordania pada Jumat 5 Juli 2024.

Berikut ulasannya tersebut:

PADA suatu Jumat sore, di bawah terik matahari musim panas, kerumunan orang berbaris melalui pusat kota Amman sambil mengibarkan plakat dan bendera.

Berita Rekomendasi

Diawasi dengan cermat oleh dua baris petugas polisi, beberapa ratus pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan dan mengulangi kata-kata tersebut melalui mikrofon yang dipasang di truk yang memimpin prosesi demonstrasi.

“Kami akan membakar Israel! Kami menginginkan pemimpin Netanyahu! Milisi Perlawanan  mempermalukan tentara yang dianggap terkuat di dunia! Allahu Akbar!”

Kemudian, setelah satu jam, demonstrasi tersebut bubar dengan tenang.

Tak jauh dari situ, matahari yang sama menyinari trotoar Rainbow Street, yang dulunya merupakan pusat wisata ramai di ibu kota Kerajaan Hashemite Yordania.

Sembilan bulan setelah perang di Gaza, dan konflik belum terlihat berakhir, tidak ada wisatawan dan pengunjung yang terlihat.

“Ini adalah kejadian terburuk yang pernah saya alami… Tidak akan ada perbaikan sampai perang berhenti di Gaza,” kata Usra Qadr, seorang pedagang berusia 38 tahun.

Sentimen seperti ini tersebar luas di seluruh Yordania: di kompleks Istana Kerajaan yang teduh, di hotel-hotel bintang lima tempat para elite minum dan menari, di kawasan padat penduduk miskin di ibu kota dan di kota-kota provinsi yang berdebu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas