Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal untuk Serang Rumah Sakit Anak-anak di Kyiv
Rusia menggunakan rudal hipersonik Kinzhal untuk menyerang Rumah Sakit Anak-anak Okhmatdyt pada Senin (8/7/2024) siang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Rusia menggunakan rudal hipersonik Kinzhal untuk menyerang Rumah Sakit Anak-anak Okhmatdyt pada Senin (8/7/2024) siang.
Kinzhal terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, membuatnya sulit dicegat.
"Eskalasi yang terjadi pada siang hari itu melibatkan rudal hipersonik Kinzhal, salah satu senjata Rusia tercanggih," kata Angkatan Udara Ukraina, Sky News melaporkan.
Dari 38 rudal Rusia yang diluncurkan, Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menjatuhkan 30 di antaranya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pun berjanji bakal membalas serangan Rusia ini.
"Rusia menargetkan total lima kota, dengan lebih dari 40 rudal berbagai jenis," katanya.
Bangunan-bangunan kota berguncang akibat ledakan.
Akibatnya, rumah sakit mengalami kerusakan parah.
Sedikitnya sembilan orang tewas, dan 33 lainnya terluka dalam serangan awal yang menghantam fasilitas medis untuk merawat anak-anak, terbesar di Ukraina itu.
Sejumlah orang tua menangis, berjalan meninggalkan rumah sakit sambil menggendong anak-anak mereka.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Kepala Staf Zelensky, Andriy Yermak, menuduh Rusia sengaja menargetkan anak-anak.
Baca juga: RS Anak di Kyiv Rata dengan Tanah seusai Rentetan Rudal Rusia Hujani Ibu Kota Ukraina
Zelensky juga mengatakan sebelumnya ada orang-orang "di bawah reruntuhan" rumah sakit yang hancur sebagian.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bertemu pada hari Selasa - atas permintaan Inggris, Prancis, Ekuador, Slovenia dan Amerika Serikat - mengenai serangan terhadap fasilitas medis anak-anak, kata para diplomat.
"Kami akan mengutuk serangan pengecut dan bejat Rusia terhadap rumah sakit tersebut," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward dalam sebuah posting X pada hari Senin (8/7/2024).
Puing-puing dari serangan roket Rusia berikutnya yang terpisah, juga di Kyiv, menewaskan empat orang dan melukai yang lainnya saat merusak pusat medis lainnya, kata otoritas kota.
Rudal Hipersonik Kinzhal
Kh-47M2 Kinzhal adalah rudal balistik yang diluncurkan dari udara yang pertama kali diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2018, Air Force Technology melaporkan.
Setelah peluncuran, Kinzhal berakselerasi dengan cepat hingga Mach 4 (4.900 km/jam), dan dapat mencapai kecepatan hingga Mach 10 (12.350 km/jam), Missile Threat melaporkan.
Kecepatan ini, dikombinasikan dengan lintasan penerbangan rudal yang tidak menentu dan kemampuan manuver yang tinggi, dapat mempersulit intersepsi.
Lumpuhkan infrastruktur dan sejumlah agresi lainnya
Tiga gardu listrik dan jaringan listrik Kyiv juga rusak, kata produsen energi swasta terbesar Ukraina, DTEK.
Hal ini sejalan dengan taktik Kremlin yang lebih luas dalam menargetkan infrastruktur Ukraina untuk melumpuhkan negara itu.
Pemerintahan militer Kyiv mengatakan sebuah gedung bertingkat diserang di distrik Dnipro di timur kota itu.
- Dnipro
Setidaknya 10 orang tewas dan 37 orang terluka di kota Kryvyi Rih, di wilayah Dnipro.
Serhii Lysak, gubernur wilayah tersebut, mengatakan satu orang tewas dan enam lainnya terluka di kota Dnipro setelah terkena serangan besar Rusia.
Salah satu orang yang terluka berada dalam "kondisi serius", tambahnya.
- Donetsk
Vadym Filashkin, gubernur wilayah Donetsk timur, mengatakan sedikitnya tiga orang tewas di kota Pokrovsk.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)