Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Truk Bantuan untuk Gaza Palestina Terdampar di Mesir, Memperparah Krisis Kemanusiaan di Gaza

Truk Bantuan untuk Gaza Palestina Terdampar di Mesir, Memperparah Krisis Kemanusiaan di Gaza.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Truk Bantuan untuk Gaza Palestina Terdampar di Mesir, Memperparah Krisis Kemanusiaan di Gaza
Tangkap Layar/Foto oleh Ali Moustafa/Getty Image
Truk bantuan berisi perbekalan untuk Gaza mengantri di Kota Al-Arish setelah perbatasan ditutup, pada 8 Mei 2024 di Arish, Mesir. 

Truk Bantuan untuk Gaza Palestina Terdampar di Mesir, Memperparah Krisis Kemanusiaan di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Truk Bantuan untuk Gaza Palestina Terdampar di Mesir, Memperparah Krisis Kemanusiaan di Gaza.

Ratusan truk berisi makanan dan air terdampar di jalan Mesir yang panas terik, beberapa di antaranya selama hampir dua bulan, menunggu izin untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza yang dilanda perang, menurut laporan Reuters.

Sekitar 50 kilometer dari perbatasan Gaza, truk-truk yang membawa tepung, air dan bantuan lainnya berjejer di jalan berdebu di kedua arah.

Para pengemudi mengatakan bahwa mereka telah menunggu selama beberapa minggu di tengah teriknya musim panas Mesir.

Penghentian ini memperburuk krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza setelah sembilan bulan perang antara Israel dan Palestina di wilayah pesisir tersebut.

Kelompok-kelompok bantuan memperingatkan ada risiko kelaparan yang tinggi di wilayah yang terkepung.

BERITA REKOMENDASI

Para pengemudi truk, yang parkir di pinggiran kota El-Arish di Semenanjung Sinai, Mesir, mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengirimkan pasokan kemanusiaan sejak Israel memperluas serangannya di perbatasan Gaza-Mesir pada bulan Mei. Beberapa makanan harus dibuang, kata mereka.

“Sumpah demi Tuhan, sebelum muatan ini, kami datang ke sini dan berdiri lebih dari 50 hari dan akhirnya muatan tersebut dikembalikan karena sudah habis masa berlakunya,” kata sopir truk Elsayed El-Nabawi.

“Kami harus berbalik dan mengembalikannya. Kami memuat batch lain, dan di sini kami berdiri lagi dan hanya Tuhan yang tahu apakah muatan ini akan sampai sebelum masa berlakunya habis atau apa yang akan terjadi padanya.”

Militer Israel memulai serangannya di kota Rafah di Gaza selatan pada bulan Mei.
Persimpangan Rafah antara Gaza dan Mesir, jalur kehidupan bagi warga Palestina ke dunia luar, yang memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi pasien, telah ditutup sejak saat itu.

Pembicaraan yang melibatkan Mesir, AS dan Israel gagal membuka kembali Rafah, dimana Mesir menginginkan kehadiran Palestina dipulihkan di sisi perbatasan Gaza.


Bendera Israel kini berkibar di atas bangunan-bangunan Palestina yang hancur di sepanjang perbatasan dengan Mesir.

“Kami telah terdampar di sini selama lebih dari sebulan menunggu pengiriman muatan ini. Kami sedang menunggu giliran, tapi belum ada hasil,” kata Ahmed Kamel, salah satu pengemudi truk, yang sebagian besar duduk di samping kendaraan sambil minum teh dan merokok.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas