Hizbullah Mengatakan akan Berhenti Membom Israel ketika Israel Menghentikan Pembunuhan di Gaza
Hizbullah: ‘Kami akan berhenti membom Israel ketika Israel menghentikan pembunuhan di Gaza.
Editor: Muhammad Barir
Hizbullah: Kami akan Berhenti Membom Israel ketika Israel Menghentikan Pembunuhan di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Hizbullah mengatakan ‘Kami akan berhenti membom Israel ketika Israel menghentikan pembunuhan di Gaza.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, kemarin mengatakan kelompok itu akan gencatan senjata jika Israel menghentikan ‘pembunuhan di Gaza’.
Mengkritisi ancaman Israel, ia menegaskan Hizbullah siap membela Lebanon jika Tel Aviv menyerangnya setelah gencatan senjata disepakati di Gaza.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan pada hari Rabu bahwa kelompoknya akan menyerang Israel jika gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
“Siapa pun yang mengancam kami dengan invasi… harus melihat apa yang terjadi di Rafah (di Gaza selatan), di mana mereka gagal meraih kemenangan,” kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengancam perang dengan Hizbullah jika kelompok tersebut tidak mundur ke luar Sungai Litani di Lebanon selatan.
Sungai ini berjarak beberapa kilometer dari perbatasan dan diatur dalam resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang dengan Israel pada tahun 2006.
“Mendorong Hizbullah delapan atau 10 kilometer jauhnya dari perbatasan seperti yang diklaim oleh Pendudukan (Israel) tidak akan menyelesaikan masalahnya,” kata Nasrallah.
Pemimpin Hizbullah memperingatkan bahwa, jika Israel memutuskan untuk menyerang Lebanon selatan setelah gencatan senjata tercapai di Gaza, “kami akan membela Lebanon dan tidak akan menoleransi Pendudukan”.
Nasrallah menekankan bahwa kelompoknya akan melakukan gencatan senjata “tanpa diskusi” jika kesepakatan potensial tercapai di Gaza.
“Hamas mewakili poros Perlawanan dalam negosiasi, dan apa pun yang mereka terima, kami semua menerimanya karena mereka berkoordinasi dengan faksi-faksi Palestina,” tambahnya.
Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah pertukaran serangan lintas batas antara kedua belah pihak.
Peningkatan ini terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan hampir 38.300 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR