Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Perluas Agresi di Kota Gaza, Ashkelon Malah Kena Serang, Prajurit Israel Luka Parah di Al-Sabra

Tentara Israel dari Brigade Alexandria terluka parah ketika bom rakitan alias improvised explosive device (IED) meledak saat pertempuran di Al-Sabra

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in IDF Perluas Agresi di Kota Gaza, Ashkelon Malah Kena Serang, Prajurit Israel Luka Parah di Al-Sabra
khaberni
Pasukan pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka dalam pertempuran di Jalur Gaza. Seiring pengumuman IDF yang menyatakan perluasan agresi di Kota Gaza, faksi milisi perlawanan Palestina yang dimotori Brigade Al Qassam (sayap militer Hamas) dan Brigade Al-Quds (sayap militer PIJ) melakukan perlawanan yang menimbulkan korban jiwa di pihak tentara pendudukan, Rabu (10/7/2024). 

IDF Perluas Agresi di Kota Gaza, Ashkelon Malah Kena Serang, Prajurit Israel Luka Parah di Al-Sabra

TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran di berbagai front di Kota Gaza dilaporkan semakin sengit seiring pengumuman perluasan operasi militer Tentara Pendudukan Israel (IDF) di pusat wilayah kantung Palestina, Rabu (10/7/2024).

Menurut Al Jazeera, tentara pendudukan memperluas operasi militernya di lingkungan Al-Rimal, barat daya Kota Gaza.

Baca juga: Sumpah Yahya Sinwar ke Para Rekan Sepenjaranya di LP Ashkelon Israel Saat Dibebaskan 13 Tahun Silam




Hal itu memicu bentrokan sengit terjadi antara milisi perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan IDF yang menembus barat daya Kota Gaza.

"Saat pertempuran berlangsung sengit, helikopter Zionis mendarat di daerah tersebut untuk mengevakuasi anggota pasukan pendudukan yang terluka," tulis laporan Khaberni dikutip Kamis (11/7/2024).

Baca juga: Tentara Israel Mandi Peluru di Tal Al-Hawa, Perwira Komando Operasi Khusus Unit Maglan IDF Tewas

Tentara Israel menuju ke selatan dekat Ashkelon, Israel, pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Hamas mengklaim menangkap banyak tentara Israel pada serangan terkoordinasi berjuluk Operation Al-Aqsa Flood.
Tentara Israel menuju ke selatan dekat Ashkelon, Israel, pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Hamas mengklaim menangkap banyak tentara Israel pada serangan terkoordinasi berjuluk Operation Al-Aqsa Flood. (© AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Sirene Kembali Berbunyi di Ashkelon

Milisi perlawanan Palestina tidak hanya melakukan sergapan di mana pasukan pendudukan IDF diterjunkan.

Faksi-faksi milisi Palestina dilaporkan juga menyerang sejumlah pemukiman Yahudi Israel yang terletak di sekitar Jalur Gaza.

BERITA TERKAIT

Laporan Radio Tentara Israel mengatakan sirene peringatan kembali berbunyi, Kamis sore, di utara Ashkelon, di utara Jalur Gaza merujuk pada indikasi serangan roket ke wilayah pemukiman Israel.

Berbunyinya sirene itu dilaporkan menjadi yang pertama kali sejak Februari. Saat bulan itu, sirene dibunyikan di Moshav Nir dekat Ashkelon.

Pada pertengahan Februari silam, Petempur Perlawanan Palestina dilaporkan mengintensifkan serangan peluncuran roket dan penargetan tidak langsung terhadap pasukan pendudukan Israel dan permukiman di wilayah Gaza.

Laporan itu menyusul serangan gencar Israel di beberapa sektor Jalur Gaza, Perlawanan Palestina terus mengoperasikan Pasukan Roketnya di Jalur Gaza, membongkar klaim kemenangan Israel di Jalur Gaza utara.

Brigade Abu Ali Mustapha dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengumumkan bahwa Pasukan Roketnya meluncurkan salvo roket dari Jalur Gaza tengah menuju kelompok militer Israel di sebelah timur Deir al-Balah.

Adapun Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), mengumumkan pemboman “Ashkelon, Sderot, dan permukiman di sekitar Jalur Gaza.

Saat itu, Faksi Perlawanan itu meluncurkan serangan roket besar-besaran ke arah pendudukan Ashkelon dan kota pemukiman Israel "Sderot", serta pemukiman lain di wilayah kantung Gaza.

Sirene berbunyi di Ashkelon utara pada pukul 22.00 (waktu setempat) saat itu.

Brigade Al-Nasser Salah al-Din juga menembaki pasukan pendudukan Israel dengan mortir kaliber besar, dalam operasi gabungan dengan Brigade Martir al-Aqsa, di mana unit mortir menargetkan posisi militer Israel di sebelah timur Jalur Gaza tengah.

Mengenai operasi darat dan konfrontasi langsung, para pejuang Brigade al Qassam melaporkan dua operasi berbeda yang mereka lakukan sebelumnya setelah mereka kembali ke sumbu konfrontasi.

Di al-Mughraqa, di Jalur Gaza tengah, unit pencari ranjau al-Qassam memasang jebakan di dua pintu masuk terowongan, memikat pasukan rekayasa tempur Israel ke arah mereka.

Baca juga: Tentara Israel Mandi Peluru di Tal Al-Hawa, Perwira Komando Operasi Khusus Unit Maglan IDF Tewas

Tentara IDF tewas terkena serangan Brigade Al-Qassam di lingkungan Tal Al-Hawa di Kota Gaza .
Tentara IDF tewas terkena serangan Brigade Al-Qassam di lingkungan Tal Al-Hawa di Kota Gaza . (Tribunnews.com)

Faksi Milisi Palestina Melawan Sengit

Manuver pasukan Israel di sejumlah arena di Jalur Gaza dilaporkan juga mendapat perlawanan sangat keras dari faksi milisi Palestina pada Rabu dan Kamis ini.

Surat kabar Yedioth Ahronoth mengkonfirmasi, pada Rabu malam, bahwa dua tentara Israel dari Brigade Alexandria terluka parah ketika sebuah bom rakitan alias improvised explosive device (IED) meledak saat pertempuran berlangsung di lingkungan Al-Sabra di Kota Gaza.

Pada laporan lain, Radio Tentara Pendudukan melaporkan kalau seorang tentara Israel dari Brigade Givati ​​​​terbunuh oleh roket anti-tank di daerah Kerem Shalom, timur Rafah, selatan Jalur Gaza.

Juga pada Rabu, milisi Palestina, Brigade Al-Quds (sayap militer Gerakan Jihad Islam) mengumumkan, pelaksanaan beberapa serangan melawan pasukan pendudukan di Shejaiya.

Baca juga: Al Qassam Ledakkan Ladang Ranjau, Buldoser D9 Israel Hancur, 4 Tank Merkava Hangus di Shejaiya

"Dalam operasi yang paling menonjol, petempur Brigade Al-Quds bentrok dengan pasukan khusus Israel di dalam sebuah rumah di lingkungan Al-Shejaiya, sebelah timur Gaza, menyebabkan korban tewas dan terluka," tulis pernyataan itu.

Mereka juga meledakkan alat peledak dengan kendaraan musuh dan bentrok dari titik nol dengan tentara pendudukan di daerah penyerangan di lingkungan Shejaiya.

"Petempur Brigade Al-Quds menembak seorang tentara Israel di sekitar Bukit Al-Mantar, sebelah timur lingkungan Shujaiya di Kota Gaza," tambah pernyataan itu.

Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF.
Pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Pasukan Israel dilaporkan menyebut kalau operasi militer di Kota Rafah, Gaza Selatan berjalan lambat dan tidak bisa selesai secara cepat karena Qassam mampu belajar dan mempelajari manuver tempur IDF. (khaberni/HO)

Sergapan Mematikan Al-Qassam

Brigade Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (10/7/2024), mengonfirmasi korban dari pihak Israel ketika pejuang perlawanan Israel menyergap pasukan infanteri (IDF) di Tal Al-Hawa, Kota Gaza.

Pasukan Hamas lebih lanjut mengatakan, helikopter Israel melihat korban evakuasi dari lokasi penyergapan di Tal Al-Hawa, Gaza, seperti dikutip dari MEHR.

Menurut situs web Al-Manar TV, Hamas lebih lanjut menyebut agresi Israel tidak bermoral karena mengabaikan hukum dan perjanjian internasional mengenai masalah tahanan Palestina.

Sementara diberitakan Times of Israel, seorang tentara Israel tewas selama pertempuran di Kota Gaza, militer mengumumkan Rabu pagi.

Hal ini menambah jumlah korban Israel dalam agresinya di darat terhadap kelompok teror Hamas dan operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 327 orang.

Sersan Satu Tal Lahat
Sersan Satu Tal Lahat, dari unit komando Maglan IDF, tewas dalam pertempuran di Gaza tengah pada 9 Juli 2024. (Pasukan Pertahanan Israel)

Ialah Sersan Satu Tal Lahat (21), dari unit komando Maglan yang dikabarkan tewas pada Selasa (9/7/2024) sore.

Sersan Satu Tal Lahat meninggal akibat menjadi sasaran penembak jitu yang diklaim dari Hamas di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel dalam pembaruan pagi mengatakan pasukan, termasuk Maglan, telah menyerbu kantor pusat UNRWA di Kota Gaza.

Lokasi tersebut terletak di dekat lingkungan Rimal dan Tel al-Hawa.

Menurut IDF, tempat tersebut digunakan Hamas dan Jihad Islam Palestina untuk melakukan serangan terhadap tentara Israel.

Serangan itu dilakukan oleh Brigade Komando dan Unit Multi-Domain elit, yang pada hari Selasa bergabung dengan Divisi ke-99 IDF dalam operasi baru di wilayah selatan dan barat Kota Gaza.

Baca juga: Pembelaan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta, Ricuh Garis Putus-putus Tepi Barat dan Gaza

IDF mengatakan pihaknya pertama-tama membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk meninggalkan area fasilitas UNRWA.

Selama penggerebekan terhadap lokasi PBB, pasukan membunuh dan menahan beberapa pria bersenjata dan menemukan sejumlah besar senjata, menurut IDF.

Pada hari Senin (8/7/2024), militer Israel melancarkan operasi baru di Kota Gaza.

Dikatakan, operasi tersebut dilakukan di area markas besar UNRWA, tempat IDF sebelumnya menemukan infrastruktur terowongan Hamas yang signifikan dan membunuh serta menangkap banyak orang bersenjata.

IDF mengejar para teroris Palestina di Kota Gaza, enam bulan setelah mengatakan telah membongkar “kerangka militer” Hamas di wilayah utara.

Sebagian besar Kota Gaza dan wilayah perkotaan di sekitarnya telah rata dengan tanah atau hanya menyisakan lanskap yang hancur setelah sembilan bulan pertempuran.

Mayoritas penduduk telah mengungsi pada awal perang, tetapi sekitar 200.000 warga Palestina masih tinggal di wilayah utara, menurut penilaian IDF.

"Pertempuran berlangsung sengit," kata Hakeem Abdel-Bar, yang melarikan diri dari distrik Tuffah di Kota Gaza ke rumah kerabatnya di bagian lain kota itu.

Ia mengklaim pesawat tempur dan pesawat nirawak Israel "menyerang apa pun yang bergerak" dan bahwa tank-tank telah bergerak ke distrik-distrik pusat.

Sayap militer Hamas pada hari Selasa menggambarkan pertempuran terbaru di Kota Gaza sebagai “yang paling intens dalam beberapa bulan.”

Peran Tal Lahat

Orang-orang berjalan melewati markas Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza yang rusak pada 15 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk badan UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober. (Photo by AFP)
Orang-orang berjalan melewati markas Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza yang rusak pada 15 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk badan UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober. (Photo by AFP) (AFP/-)

PBB mengatakan puluhan ribu warga sipil telah terkena dampak lonjakan pertempuran sejak perintah evakuasi pertama dari tiga perintah evakuasi untuk Kota Gaza diumumkan pada 27 Juni.

Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina dan keturunan mereka, UNRWA, mengatakan bahwa “kami memiliki sekitar 350.000 orang lagi di jalan,” tetapi “pada dasarnya, sama sekali tidak ada ruang aman di Gaza.”

Prajurit yang terbunuh, Lahat, dari Kfar Saba, akan dimakamkan pada Rabu malam.

Jurnalis Haaretz Amir Tibon mengidentifikasi Lahat sebagai salah satu kelompok tentara yang datang ke Kibbutz Nahal Oz untuk menyelamatkan penduduk dari militan yang menyerbu komunitas perbatasan pada 7 Oktober.

“Timnya tiba di lingkungan tempat tinggal saya dan membawa kami keluar dari ruang aman setelah berjam-jam berada dalam bahaya mematikan, dan tinggal bersama kami hingga evakuasi masyarakat yang terorganisasi pada malam hari,” tulis Tibon dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

Pada tanggal 7 Oktober, kelompok teror Palestina Hamas memimpin serangan lintas perbatasan besar-besaran terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di tengah berbagai kekejaman. 3.000 militan yang menyerbu ke wilayah selatan negara itu juga menculik 251 orang dari segala usia yang disandera di Gaza.

Sejak dini hari, orang-orang bersenjata mengamuk dengan kejam di wilayah Israel selatan, menyerbu kota-kota, komunitas, dan pos-pos militer sambil membantai mereka yang mereka temukan.

Teroris menyerbu Nahal Oz dan pangkalan militer di dekatnya, menewaskan lebih dari 60 tentara dan 12 penduduk kibbutz.

Selama pertempuran untuk merebut kembali kendali kibbutz, yang melibatkan Lahat, tiga tentara Maglan tewas.

Tibon dan keluarganya, yang berlindung di ruang aman rumah itu , diselamatkan oleh para tentara dan orang lain, termasuk ayahnya sendiri, pensiunan jenderal angkatan darat Noam Tibon, yang bergegas ke kibbutz untuk menyelamatkan putranya.

Juga pada hari lalu, IDF mengatakan pasukan dari Divisi ke-98 menewaskan puluhan pria bersenjata di lingkungan Shejaiya di timur Kota Gaza, di tengah operasi terpisah di sana.

Sebuah terowongan juga dihancurkan di Shejaiya, kata militer.

Pemandangan kehancuran di Lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, Sabtu, 26 Juli 2014.
Pemandangan kehancuran di Lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, Sabtu, 26 Juli 2014. (Photo credit: AP/Khalil Hamra/timesofisrael)

Pada hari Selasa, IDF mengumumkan telah menghancurkan sedikitnya enam terowongan di Shejaiya , dan beberapa terowongan lainnya sedang diselidiki.

IDF telah beroperasi di Shejaiya selama dua minggu terakhir.

Sementara itu, operasi juga berlanjut di Rafah, Gaza selatan, tempat IDF mengatakan pasukan dari Divisi ke-162 menewaskan beberapa anggota teroris, menemukan senjata, dan menghancurkan terowongan pada hari terakhir. Serangan di Rafah dimulai pada awal Mei.

Secara terpisah, beberapa serangan pesawat tak berawak dilancarkan terhadap pasukan Hamas di Jalur Gaza tengah, yang menurut IDF terlibat dalam penggalian terowongan dan peluncuran rudal ke pasukan di Gaza.

Israel menanggapi serangan Hamas 7 Oktober dengan serangan militer untuk menghancurkan kelompok teror tersebut, menggulingkan rezim Gaza, dan membebaskan 120 sandera yang tersisa di Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 38.000 orang di Jalur Gaza telah tewas atau diduga tewas dalam pertempuran sejauh ini, meskipun jumlah korban tidak dapat diverifikasi dan tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang.

Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 15.000 pejuang dalam pertempuran dan sekitar 1.000 militan di dalam wilayah Israel selama serangan 7 Oktober.

(oln/khbrn/memo/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas