Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Siapa Masoud Pezeshkian, mantan ahli bedah jantung reformis terpilih jadi presiden Iran?

Mantan ahli bedah jantung dan menteri kesehatan itu berjanji untuk memoderasi pandangan konservatif Iran dan meningkatkan hubungan…

zoom-in Siapa Masoud Pezeshkian, mantan ahli bedah jantung reformis terpilih jadi presiden Iran?
BBC Indonesia
Siapa Masoud Pezeshkian, mantan ahli bedah jantung reformis terpilih jadi presiden Iran? 

Dia mengatakan kepada BBC bahwa terlepas dari kemenangan Pezeshkian, pemimpin tertinggi tetap menjadi “dalang” di Iran.

“Kaum reformis sudah punya waktu 45 tahun dan mereka belum melakukan upaya untuk mereformasi struktur politik,” katanya, merujuk pada masa sejak Revolusi Islam.

Apa janji-janji Pezeshkian?

Dalam pemilu putaran kedua Jumat (05/07) lalu, beberapa orang nampaknya berubah pikiran. Mereka kembali hadir di tempat pemungutan suara. Banyak yang memilih Pezeshkian untuk menghalangi kemenangan Jalili.

Pezeshkian terlihat akan menegaskan kembali banyak kebijakan yang telah menjadi akar ketidakpuasan domestik dan internasional, seperti patroli polisi moral yang kontroversial di Iran.

Lawannya, Saeed Jalili mengambil sikap anti-Barat selama kampanyenya dan mengkritik perjanjian tahun 2015 yang mengharuskan Iran mengekang program nuklir dengan imbalan pelonggaran sanksi.

Para pemilih khawatir jika Jalili menang, pemerintahannya bisa menimbulkan kemarahan Amerika dan sekutu regionalnya – serta memperburuk situasi ekonomi Iran.

Sebagai perbandingan, Pezeshkian menyerukan “hubungan konstruktif” dengan negara-negara Barat, dan menghidupkan kembali perjanjian nuklir untuk “mengeluarkan Iran dari isolasinya”.

BERITA REKOMENDASI

Pezeshkian mengatakan bahwa perekonomian Iran tidak dapat berfungsi akibat dari sanksi yang saat ini dikenakan terhadap negara tersebut.

Selain itu, jika Jalili menang akan ada pergeseran kebijakan dalam negeri yang berpotensi lebih keras, seperti memperketat persyaratan bagi perempuan untuk mengenakan jilbab.

Pezeshkian menentang penggunaan kekerasan untuk menerapkan aturan wajib berhijab - sebuah isu besar dalam beberapa tahun terakhir.

Dia sebelumnya menyesalkan kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi, seorang perempuan muda yang ditangkap karena diduga melanggar hukum. Kematiannya memicu protes besar-besaran secara nasional.

Presiden terpilih diperkirakan akan mengambil alih kekuasaan dalam hitungan hari untuk mengisi kekosongan dalam pemerintahan yang ditinggalkan oleh Raisi.

Selain mendorong untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir dan meringankan sanksi, Pezeshkian juga berjanji untuk melihat Iran bergabung dengan konvensi perbankan internasional.

Kelompok konservatif enggan melakukan hal tersebut, sehingga Iran kehilangan hubungan normal perbankan dengan negara lain.

Pezeshkian juga mengatakan akan menghapus sensor internet di Iran.

Namun tidak jelas seberapa besar kebebasan politik yang akan diberikan kepadanya untuk membawa perubahan yang berarti.

Dia harus "bekerja di seluruh sistem Iran yang didominasi konservatif untuk mencoba dan membangun dukungan" bagi agendanya yang lebih moderat, kata Sanam Vakil, direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House yang berbasis di London.

“Dia tidak akan memiliki terlalu banyak ruang independen untuk bermanuver, kecuali pada sektor ekonomi yang berada di tangan presiden,” tambah Vakil kepada BBC.

Dia menambahkan bahkan “kemajuan berarti hanya dapat dicapai melalui negosiasi dengan AS untuk mendapatkan keringanan sanksi".

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas