Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Pejabat AS Disebut Tersenyum saat Mengetahui Banyaknya Korban Berjatuhan di Gaza

Jubir kemenlu AS tampak tersenyum saat ia menyampaikan pendapatnya soal banyaknya korban jiwa yang berjatuhan di Gaza.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Viral Video Pejabat AS Disebut Tersenyum saat Mengetahui Banyaknya Korban Berjatuhan di Gaza
X/decensorednews
Jubir Kemenlu AS Matt Miller dalam briefing harian, Selasa 9 Juli 2024 

Sebuah studi yang dilakukan oleh jurnal ilmiah Inggris The Lancet, memperkirakan bahwa jumlah orang yang terbunuh selama perang Israel di Jalur Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, melebihi 186.000 orang.

Menguip Al Mayadeen, perhitungan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa konflik bersenjata mempunyai dampak kesehatan tidak langsung yang melebihi dampak langsungnya.

Jurnal tersebut kemudian menjelaskan bahwa bahkan jika konflik telah berakhir, banyak kematian tidak langsung yang akan terus tercatat dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Kematian itu disebabkan banyak faktor seperti penyakit reproduksi, penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Selain itu, laporan tersebut menekankan bahwa jumlah total kematian diperkirakan akan besar mengingat intensitas konflik, hancurnya infrastruktur layanan kesehatan, kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal yang parah, serta ketidakmampuan penduduk untuk pindah ke tempat yang aman, dan hilangnya dana untuk UNRWA.

Jenazah Eyad Hegazi, seorang anak Palestina berusia 10 tahun yang menderita kekurangan gizi dan mengungsi dari Shejaiya, disemayamkan di pelukan saudara perempuannya setelah dia meninggal di rumah sakit Aqsa Martyrs di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah pada 14 Juni , 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Bashar TALEB / AFP)
Jenazah Eyad Hegazi, seorang anak Palestina berusia 10 tahun yang menderita kekurangan gizi dan mengungsi dari Shejaiya, disemayamkan di pelukan saudara perempuannya setelah dia meninggal di rumah sakit Aqsa Martyrs di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah pada 14 Juni , 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Bashar TALEB / AFP) (AFP/BASHAR TALEB)

The Lancet menekankan bahwa dalam konflik baru-baru ini, jumlah kematian tidak langsung berkisar antara 3 hingga 15 kali lipat jumlah kematian langsung.

"Jika kita menerapkan perkiraan konservatif yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap kematian langsung, kita akan menemukan bahwa angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian langsung," ungkap jurnal tersebut.

Berita Rekomendasi

Mengingat lebih dari 38.000 kematian yang dilaporkan di Gaza, tidak mengherankan jika diperkirakan ada 186.000 atau bahkan lebih kematian yang tercatat di Gaza, The Lancet menekankan.

Lebih lanjut, The Lancet menekankan bahwa gencatan senjata segera dan mendesak di Jalur Gaza diperlukan.

"Perlu juga langkah-langkah untuk memungkinkan distribusi pasokan medis, makanan, air bersih, dan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan.”

Laporan tersebut menekankan bahwa ada kebutuhan untuk mencatat skala dan sifat penderitaan dalam konflik ini.

“Mendokumentasikan skala sebenarnya sangat penting untuk memastikan akuntabilitas sejarah dan mengakui dampak penuh dari perang tersebut.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas