Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapakah Rafi Salama? Komandan Brigade Khan Yunis Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi

Rafi Salama berasal dari keluarga yang kehilangan banyak anggota keluarga akibat agresi tentara IDF, termasuk ibunya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Siapakah Rafi Salama? Komandan Brigade Khan Yunis Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi
khaberni/HO
Foto yang dipublikasikan oleh Tentara pendudukan Israel (IDF) dari klip video tahun 2018 yang mempertemukan Muhammad Al-Deif dengan Rafi Salama. 

Salama.. Komandan Brigade Khan Yunis di Brigade Al-Qassam

Siapakah Rafi Salama, Komandan Brigade Khan Yunis di Al-Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel mengklaim kalau sasaran serangan pasukan Israel (IDF) terhadap Kamp Al-Mawasi, Khan Yunis, Gaza Selatan adalah komandan militer di Hamas, Muhammad al-Deif, dan pemimpin militer, Rafi Salama (beberapa literatur menulis Salemeh).




Radio Angkatan Darat, mengutip para pejabat Israel, melaporkan kalau mereka sedang menunggu hasil serangan dan konfirmasi informasi.

Baca juga: Bantai 300 Orang, Israel Klaim Lenyapkan Pentolan Al Qassam Muhammad Al-Deif, Hamas: Omong Kosong!

Siapa Rafi Salama?

Khaberni melansir, Rafi Salama adalah kepala Brigade Khan Yunis di Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas.

Rafi Salama berasal dari keluarga yang kehilangan banyak anggota keluarga akibat agresi tentara IDF, termasuk ibunya, yang menjadi martir dalam serangan Israel di rumah keluarganya.

Paman Salama adalah Jawad Abu Shamala. Dia adalah anggota biro politik Hamas dan dekat dengan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Al-Sinwar 7 Oktober.

BERITA TERKAIT

Salama bekerja dalam pekerjaan bergengsi di sekolah persiapan Al-Hourani untuk PBB di kamp Khan Yunis, sebelum dia mengundurkan diri dan mengabdikan dirinya untuk bekerja di Brigade Al-Qassam.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Hamas Soal Pembantaian di Al-Mawasi Khan Yunis, Tentara Israel: Serangan Akurat

Petinggi Brigade Al Qassam Hamas Muhammad Al-Deif dengan Rafi Salama
Foto yang dipublikasikan oleh Tentara pendudukan Israel (IDF) dari klip video tahun 2018 yang mempertemukan Muhammad Al-Deif dengan Rafi Salama.

Salama menjadi sasaran sejumlah upaya pembunuhan, termasuk apa yang terjadi pada tahun 2021, ketika tentara pendudukan Israel mengumumkan penghancuran rumahnya di Gaza.

Saat itu, IDF menggambarkan rumah tersebut sebagai “bagian dari infrastruktur teroris” yang menjadi sasaran operasi tersebut.

Surat kabar Ibrani, Yedioth Ahronoth mengatakan pada saat itu, "Para pemimpin terkemuka lolos dari sasaran dalam beberapa saat, termasuk Salama, Sinwar, dan lainnya."

Ledakkan Petinggi Shin Bet dalam Satu Ruangan

Pihak IDF menuduh Salama bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan sejumlah operasi terhadap Israel, yang menyebabkan puluhan kematian dan cedera.

Penyerangan yang paling fatal diterima Israel adalah operasi “Omar Tabsh” pada tahun 2005, di mana ruangan yang diperuntukkan bagi perwira Badan Keamanan Dalam Negeri Israel “Shin Bet” diledakkan di lokasi militer Orhan di tengah Jalur Gaza.

Di antara serangan-serangan tersebut ada juga  operasi “Ahmed Abu Tahoun” pada tahun 2007.

Operasi ini berjuluk “Perburuan Ular 3,” dan menargetkan pasukan khusus Israel yang melakukan serangan terbatas di dekat penyeberangan Sufa, timur laut kota Rafah, serta menangkap dan mengamankan tentara Israel, Gilad Shalit (tahun 2006).

Baca juga: Seputar Bom MK84 AS yang Dipakai Israel dalam Pembantaian Al-Mawasi: Bom Palu Berbobot Satu Ton

Serangan udara Israel di kamp pengungsi al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis
Serangan udara Israel di kamp pengungsi al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis (Quds News Network)

Pembantaian Al-Mawasi

Saking pentingnya nama Muhammad Al-Deif dan Rafi Salam, Israel melancarkan serangan brutal dengan menargetkan kamp-kamp pengungsi di Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis pada Sabtu (13/4/2024).

Seorang wartawan Al Jazeera melaporkan, Israel menyerang kamp-kamp pengungsi menggunakan lima bom dan lima rudal.

“Pembantaian baru yang dilakukan oleh militer Israel menggunakan lima bom dan lima rudal," katanya.

Pembantaian brutal tentara Israel di Al-Mawasi ini menewaskan lebih dari 71 warga Palestina.

Selain itu, korban luka akibat serangan pesawat tempur Israel ini mencapai 289 orang.

Kantor Informasi Pemerintah di Gaza telah mengonfirmasi upaya berkelanjutan oleh tim bantuan untuk menyelamatkan banyak korban dari lokasi serangan.

Saat ini, korban luka dibawa ke rumah sakit Nasser dan Kuwait.

Mengetahui serangan brutal yang kembali dilakukan IDF, Hamas menilai Israel tidak serius dalam mencapai kesepakatan.

"Serangan terhadap Khan Yunis menunjukkan bahwa Tel Aviv tidak tertarik mencapai kesepakatan," kata seorang pejabat Hamas, dikutip dari Roya News.

Pejabat itu juga menggambarkan para korban di Mawasi Khan Yunis sebagai warga sipil, dan menyebut serangan itu sebagai eskalasi yang berbahaya.

Hamas Bantah Klaim Israel yang Targetkan Pemimpin Mereka

Israel mengklaim serangan mereka di wilayah Al-Mawasi adalah untuk menargetkan pemimpin Hamas.

Baca juga: IDF Makin Brutal, Bantai Lebih dari 71 Warga di Kamp Pengungsi Al-Mawasi

Namun klaim tersebut langsung dibantah oleh Hamas.

Menurut Hamas, ini bukan pertama kalinya Israel mengklaim menargetkan pemimpin mereka.

Sayangnya, berulang kali klaim tersebut adalah sesuatu yang tidak benar.

"Tuduhan Israel tentang penargetan para pemimpin adalah salah dan ini bukan pertama kalinya Israel mengklaim menargetkan para pemimpin Palestina, di mana kebohongan mereka kemudian terbukti salah," tegas Hamas.

Hamas menegaskan bahwa klaim Israel adalah tuduhan palsu.

"Tuduhan palsu ini hanyalah cara untuk menutupi skala besar pembantaian yang mengerikan itu," jelas Hamas, dikutip dari Al Jazeera.

Pembantaian di Al-Mawasi ini merupakan pengabaian hukum Internasional yang kembali dilakukan oleh Israel yang didukung AS.

"Pengabaian terus-menerus terhadap hukum dan perjanjian internasional, dan pelanggaran yang meluas terhadap warga sipil yang tak berdaya, tidak akan pernah terjadi tanpa dukungan yang diberikan oleh pemerintah Amerika kepada pemerintah ekstremis Zionis," terang Hamas.

Tuduhan ini terus dilakukan untuk menutupi kejahatan AS.

"Ini menutupi kejahatan mereka, dan menyediakan mereka dengan segala cara dukungan politik dan militer, dan melumpuhkan tangan keadilan internasional dari menjalankan perannya terhadap kejahatan ini, yang menjadikan pemerintah AS sebagai mitra penuh Israel," kata mereka.

Sebagai informasi, Al-Mawasi dulunya merupakan tempat yang sangat indah di pesisir Jalur Gaza yang padat penduduk.

Al-Mawasi membentang sekitar 12 km antara Khan Younis dan Rafah.

Tempat ini merupakan salah satu daerah pantai yang paling indah di Gaza.

Namun sayangnya, al-Mawasi yang dulunya tenang saat ini berubah akibat serangan Israel.

Daerah al-Mawasi telah berulang kali menjadi sasaran militer Israel.

Pada akhir bulan Mei 2024, serangan Israel di Al Mawasi menewaskan 21 warga Palestina.

Pada tanggal 21 Juni, IDF kembali menyerang al-Mawasi yang menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina dan melukai 50 lainnya.

Saat ini, korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 38.443 warga Palestina dan korban luka mencapai 88.481 orang.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur setelah sembilan bulan genosida Israel di Gaza.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas