Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran: Israel akan Rasakan Pahitnya Balas Dendam, Jangan Main-main dengan Ekor Singa

Iran kembali ancam akan serang Israel pasca pembunuhan Ismail Haniyeh, sebut Israel harus tau pahitnya balas dendam, jangan bermain dengan ekor singa.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Iran: Israel akan Rasakan Pahitnya Balas Dendam, Jangan Main-main dengan Ekor Singa
X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Foto armada ke-86 Angkatan Laut Republik Islam Iran atas misi pelayaran pada 21 Mei 2023. --- Iran kembali mengancam Israel bahwa Iran akan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran memperbarui ancamannya terhadap Israel atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu.

“Pendudukan Israel akan merasakan balas dendam yang pahit atas tindakan jahatnya dan tanggapan Iran kali ini akan berbeda," kata Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami dalam pertemuan di kota Yasuj, Provinsi Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad, Iran, Senin (9/9/2024).

Namun, ia tidak akan memberitahu kapan dan bagaimana serangan itu akan dilakukan.

“Kapan, di mana, dan bagaimana tanggapan Iran? Tentu saja hal ini akan dilakukan secara berbeda dan teka-teki ini akan terpecahkan untuk semua orang," lanjutnya.

Komandan itu, mengatakan Israel pasti khawatir karena Iran belum juga meluncurkan serangan sejak ancaman pertamanya pada awal Agustus lalu.

“Entitas Zionis yang mengambil alih kekuasaan dikepung oleh umat Islam di Jalur Gaza yang direbut. Mimpi buruk atas respons tertentu dari Iran membuat mereka khawatir siang dan malam," tambahnya.

Ia juga menyoroti, aksi demonstrasi yang menjamur di Israel karena meningkatnya kemarahan di kalangan rakyat Israel.

BERITA REKOMENDASI

“Israel tidak dapat melanjutkan kehidupan politik mereka, dan kami melihat tanda-tanda berakhirnya kehidupan politik mereka. Para pejabat entitas ini telah kehilangan keseimbangan mental dan hidup dalam kekacauan," katanya.

"Mereka berdemonstrasi menentang pemerintah mereka pada malam hari di Israel, ibukota yang diduduki. Perang telah menyebar ke tanah mereka dan tidak ada jalan keluar untuk keselamatan. Mereka hidup dalam keadaan menunggu sepanjang waktu," ujarnya, seperti diberitakan Tasnim Agency.

Dia menekankan, Israel dan sekutunya tidak boleh berpikir mereka bisa lari dari pembalasan Iran setelah membunuh Ismail Haniyeh di tanahnya.

“Israel dan sekutunya yang mengambil alih kekuasaan tidak boleh berpikir mereka akan menyerang dan melarikan diri. Sebaliknya, mereka harus tahu bahwa mereka akan menerima balasan dan tidak dapat melarikan diri. Jangan bermain-main dengan ekor singa. Israel akan merasakan pahitnya balas dendam," katanya.

Baca juga: Strategi Merebus Katak, Cara Iran Membalas Kematian Ismail Haniyeh, Menguras Kemampuan Israel dan AS

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengancam akan membalas Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dengan alasan peristiwa itu terjadi di tanah Iran dan menargetkan tamu penting Iran.


Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), kemudian mengirim kapal perang ke Timur Tengah dan berupaya menekan Iran agar tidak meluncurkan serangan ke Israel karena kekhawatiran akan meluasnya perang di kawasan tersebut.

AS juga melobi beberapa negara yang dekat dengan Iran agar dapat membujuk Iran untuk menghentikan rencana serangan ke Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.988 jiwa dan 94.826 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (10/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Baca juga: 3 Warga Israel Tewas Ditembak Sopir Truk Yordania, Faksi-Faksi Palestina Puji Operasi Karameh

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas