Siapakah Rafi Salama? Komandan Brigade Khan Yunis Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi
Rafi Salama berasal dari keluarga yang kehilangan banyak anggota keluarga akibat agresi tentara IDF, termasuk ibunya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Salama.. Komandan Brigade Khan Yunis di Brigade Al-Qassam
Siapakah Rafi Salama, Komandan Brigade Khan Yunis di Al-Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel mengklaim kalau sasaran serangan pasukan Israel (IDF) terhadap Kamp Al-Mawasi, Khan Yunis, Gaza Selatan adalah komandan militer di Hamas, Muhammad al-Deif, dan pemimpin militer, Rafi Salama (beberapa literatur menulis Salemeh).
Radio Angkatan Darat, mengutip para pejabat Israel, melaporkan kalau mereka sedang menunggu hasil serangan dan konfirmasi informasi.
Baca juga: Bantai 300 Orang, Israel Klaim Lenyapkan Pentolan Al Qassam Muhammad Al-Deif, Hamas: Omong Kosong!
Siapa Rafi Salama?
Khaberni melansir, Rafi Salama adalah kepala Brigade Khan Yunis di Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas.
Rafi Salama berasal dari keluarga yang kehilangan banyak anggota keluarga akibat agresi tentara IDF, termasuk ibunya, yang menjadi martir dalam serangan Israel di rumah keluarganya.
Paman Salama adalah Jawad Abu Shamala. Dia adalah anggota biro politik Hamas dan dekat dengan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Al-Sinwar 7 Oktober.
Salama bekerja dalam pekerjaan bergengsi di sekolah persiapan Al-Hourani untuk PBB di kamp Khan Yunis, sebelum dia mengundurkan diri dan mengabdikan dirinya untuk bekerja di Brigade Al-Qassam.
Baca juga: Pernyataan Lengkap Hamas Soal Pembantaian di Al-Mawasi Khan Yunis, Tentara Israel: Serangan Akurat
Salama menjadi sasaran sejumlah upaya pembunuhan, termasuk apa yang terjadi pada tahun 2021, ketika tentara pendudukan Israel mengumumkan penghancuran rumahnya di Gaza.
Saat itu, IDF menggambarkan rumah tersebut sebagai “bagian dari infrastruktur teroris” yang menjadi sasaran operasi tersebut.
Surat kabar Ibrani, Yedioth Ahronoth mengatakan pada saat itu, "Para pemimpin terkemuka lolos dari sasaran dalam beberapa saat, termasuk Salama, Sinwar, dan lainnya."
Ledakkan Petinggi Shin Bet dalam Satu Ruangan
Pihak IDF menuduh Salama bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan sejumlah operasi terhadap Israel, yang menyebabkan puluhan kematian dan cedera.
Penyerangan yang paling fatal diterima Israel adalah operasi “Omar Tabsh” pada tahun 2005, di mana ruangan yang diperuntukkan bagi perwira Badan Keamanan Dalam Negeri Israel “Shin Bet” diledakkan di lokasi militer Orhan di tengah Jalur Gaza.
Di antara serangan-serangan tersebut ada juga operasi “Ahmed Abu Tahoun” pada tahun 2007.