Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WNI di AS Kaget Mantan Presiden Donald Trump Ditembak Saat Berkampanye di Pennsylvania

Jenny memastikan kondisi di Philadelphia aman terkendali meski ada insiden penembakan terhadap Donald Trump.

Penulis: willy Widianto
Editor: Dewi Agustina
zoom-in WNI di AS Kaget Mantan Presiden Donald Trump Ditembak Saat Berkampanye di Pennsylvania
istimewa
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ditembak seseorang saat berkampanye terbuka di Buttler, Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu Amerika. WNI di AA mengaku kaget terjadinya penembakan yang menimpa Donald Trump saat berkampanye jelang pemilihan presiden di Pennsylvania. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat mengaku kaget terjadinya penembakan yang menimpa Donald Trump saat berkampanye jelang pemilihan presiden di Pennsylvania.

"Ya ampun baru tahu malah. Ini soalnya November mau election ya," kata Jenny, WNI yang tinggal di Philadelphia, AS saat berbincang dengan Tribun, Minggu (14/7/2024).

Jenny memastikan kondisi di Philadelphia aman terkendali meski ada insiden penembakan terhadap Donald Trump.

"Tenang-tenang saja disini. Ini saja baru tahu setelah kamu share beritanya," kata Jenny.

Baca juga: Biden Batal ke Texas, Kembali ke Gedung Putih Lebih Awal Pasca Penembakan yang Melukai Donald Trump

Dengan tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun, apalagi salah satu calon Presiden jelang pemilu di AS, Jenny kemudian sedikit bercerita mengenai kondisi di Negeri Paman Sam selama Joe Biden berkuasa.

Kata Jenny, WNI yang hidup di Philadelphia sebagian besar mendukung dan memilih Joe Biden saat pilpres di AS tahun 2020 lalu.

Kebanyakan WNI di Philadelphia yang mendukung dan memilih Joe Biden memiliki alasan karena ingin hidup aman dan tenang.

BERITA TERKAIT

Berbeda kalau Donald Trump yang memimpin. Jenny menyebut para WNI takut apabila suatu saat dideportasi karena membuat ulah walau hanya sedikit saja.

"Karena mereka takut kalau Trump naik kan yang gelap bisa dideportasi. Kebanyakan mereka (WNI) semua hampir lah yaa 80 persen Biden. Tapi walau Trump pernah jadi presiden tapi buktinya WNI aman-aman saja di sini," kata Jenny.

Jenny yang mengaku sudah tinggal di AS sejak tahun 2012 ini juga mengatakan WNI memilih mendukung Joe Biden lantaran mereka ingin hidup bebas di AS.

"WNI banyak yang mendukung Biden karena mereka ingin hidup free di sini," kata dia.

Baca juga: Kontra-Sniper Secret Service Gagal Netralisir Ancaman kepada Trump, Satuan Ini Dikenal Paling Setia

2 Korban Terluka Parah

Mantan Presiden Donald Trump terluka dalam insiden penembakan Sabtu (13/7/2027) malam waktu setempat saat rapat umum di Butler, Pennsylvania.

Seorang pria bersenjata dan setidaknya satu penonton tewas, kata Dinas Rahasia.

Sementara itu dua peserta lainnya terluka parah.

Sebuah tembakan dari atas gedung nyaris membunuh Donald Trump, Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik yang tengah berkampanye di Pennsylvania.
Sebuah tembakan dari atas gedung nyaris membunuh Donald Trump, Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik yang tengah berkampanye di Pennsylvania. (Kolase Tribunnews)

Trump mengatakan di media sosial bahwa dia tertembak dan terkena peluru di "bagian atas telinga kanan saya".

Dinas Rahasia mengatakan mantan presiden itu selamat setelah dia dilarikan dari panggung rapat umum dengan darah di wajahnya.

Seorang juru bicara mengatakan Trump "baik-baik saja" setelah "tindakan keji" tersebut.

Dinas Rahasia mengatakan penembak melepaskan beberapa tembakan dari 'posisi tinggi' di luar rapat umum Trump sebelum dia dibunuh oleh agen.

Penembakan itu sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan, menurut pejabat penegak hukum.

Presiden Joe Biden mengecam kekerasan tersebut dalam sambutannya pada Sabtu malam dan mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa dia "bersyukur" Trump selamat.

Trump Ambruk ke Lantai Panggung

Dari tayangan video-video yang beredar di X, saat kejadian, Donald Trump tengah berpidato di hadapan massa pendukungnya.

Tiba-tiba terdengar suara letusan dan Donald Trump yang memakai topi merah itu ambruk ke lantai panggung.

Para pengawal dari Secret Service sontak meloncat ke panggung memburu tubuh Donald Trump yang tergeletak.

Terlihat 6 orang anggota pasukan pengawal kepresidenan melindungi Donald Trump dan memapahnya turun dari panggung.

Terlihat pula darah keluar di pipi dan telinga sebelah kanan Donald Trump.

Walau tertembak, Donald Trump terlihat berteriak-teriak saat turun dari panggung dalam kawalan ketat Secret Service, lalu masuk ke dalam mobil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas