Argentina Mendukung Israel, Memasukkan Hamas ke Dalam Daftar Teroris, Serukan Penghancuran Al-Aqsa?
Presiden Argentina Javier Milei memasukkan Hamas ke dalam daftar kelompok teroris' untuk mendukung Israel.
Editor: Muhammad Barir
Argentina Mendukung Israel, Memasukkan Hamas ke Dalam Daftar Teroris, Serukan Penghancuran Al-Aqsa?
TRIBUNNEWS.COM- Presiden Argentina Javier Milei memasukkan Hamas ke dalam daftar hitam sebagai 'kelompok teroris' untuk mendukung Israel.
Presiden sayap kanan Javier Milei secara konsisten berupaya mendekatkan hubungan dengan AS dan Israel sejak berkuasa tahun lalu.
Argentina pada 12 Juli menetapkan gerakan perlawanan Palestina Hamas sebagai “organisasi teroris” dan memerintahkan pembekuan aset keuangan kelompok tersebut dalam sebuah langkah simbolis yang berupaya untuk lebih menyelaraskan pemerintahan sayap kanan di Buenos Aires dengan AS dan Israel.
“[Hamas] telah dinyatakan oleh Negara Argentina sebagai organisasi teroris internasional. HAMAS telah mengaku bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan selama serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Hal ini menambah panjang sejarah serangan teroris atas namanya,” sebuah pernyataan dirilis pemerintah Argentina pada Jumat.
Buenos Aires juga mengutip hubungan Hamas dengan Iran atas keputusannya, dengan mengatakan bahwa Teheran “dinyatakan bertanggung jawab atas serangan terhadap Kedutaan Besar Israel di Buenos Aires dan terhadap AMIA (Asosiasi Kebersamaan Israel Argentina)” pada tahun 1994.
Meskipun ada klaim dari Buenos Aires, Hamas tidak memiliki hubungan dengan serangan AMIA dan kelompok tersebut tidak menjaga hubungan baik dengan Republik Islam pada saat itu.
“Presiden Javier Milei mempunyai komitmen untuk mengakui teroris apa adanya. Ini adalah pertama kalinya ada kemauan politik [di Argentina] untuk melakukan hal tersebut,” pernyataan itu menyimpulkan.
Dengan keputusan ini, Argentina menjadi negara Amerika Selatan pertama yang memasukkan gerakan perlawanan Palestina ke dalam daftar hitam sebagai kelompok “teroris”.
Setelah naik ke tampuk kekuasaan pada akhir tahun lalu, Milei secara konsisten berupaya mendekatkan diri dengan AS dan Israel.
Pada bulan Februari, pemimpin sayap kanan tersebut mengumumkan bahwa negaranya akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diduduki.
"Kami senang dengan keputusan Anda untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan pos diplomatik Anda ke sana, dan tentu saja, sebuah kedutaan besar,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Milei.
“Republik Argentina mengakui hak negara-bangsa untuk membela diri, dan dengan tegas mendukung Negara Israel dalam mempertahankan kedaulatannya, terutama melawan rezim yang mendukung teror dan berupaya menghancurkan peradaban barat,” kata kantor Milei pada bulan April.
Pernyataan ini disampaikan satu hari sebelum Menteri Dalam Negerinya, Patricia Bullrich, memicu krisis diplomatik dengan Chile dan Bolivia setelah menuduh kedua negara tetangga tersebut "menyimpan sel" dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan Hizbullah Lebanon.