Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Dagang Diserang di Hudaydah Yaman, Tiga Rudal Meledak Seusai Tiga Kapal Kecil Menembaki

Tiga rudal meledak di dekar sebuah kapal dagang di Laut Merah, 70 mil dari Pelabuhan Hoedaidah Yaman. Kapal sebelumnya diserang oleh tiga kapal kecil.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kapal Dagang Diserang di Hudaydah Yaman, Tiga Rudal Meledak Seusai Tiga Kapal Kecil Menembaki
Houthi
Asap mengepul setelah sebuah kapal meledak di Laut Merah, 12 Juni 2024. 

Kapal Dagang Diserang di Hudaydah Yaman, Tiga Rudal Meledak, Tiga Kapal Kecil Menyerang

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal dagang di Laut Merah melaporkan tiga rudal meledak di dekatnya pada Senin (15/7/2024), setelah kapal tersebut sebelumnya diserang oleh tiga kapal kecil, kata badan maritim dan perusahaan keamanan Inggris, Ambrey, seperti yang dilaporkan Reuters.

Kapal tersebut, yang berada sekitar 70 mil laut barat daya kota pelabuhan Hudaydah (hodeidah) di Yaman, melaporkan satu rudal meledak pada pukul 08.00 GMT, kemudian dua rudal lainnya sekitar 45 menit kemudian, menurut Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO).

Baca juga: Houthi Tak Kendur Seusai 7 Bulan Digempur, Kapal Induk Eisenhower AS Ditarik Mundur dari Laut Merah

Sebelumnya pada Senin, sebuah kapal kecil tak berawak bertabrakan dengan kapal tersebut sebanyak dua kali dan dua kapal kecil berawak menembaki kapal tersebut, kata UKMTO.

Baik kapal maupun awaknya dilaporkan selamat dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya, kata Ambrey.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, sejak November, kelompok Houthi di Yaman telah melancarkan serangan drone dan rudal di jalur pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden.

Berita Rekomendasi

Kelompok tersebut mengatakan tindakan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terkena dampak perang Israel di Gaza.

Kapal tersebut melakukan “tindakan perlindungan diri”, kemudian setelah 15 menit kapal kecil tersebut membatalkan serangan, kata UKMTO.

Dalam puluhan serangan sejak November, Houthi telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lagi, dan membunuh sedikitnya tiga pelaut.

Serangan tersebut telah mengganggu perdagangan global dengan memaksa pemilik kapal untuk mengubah rute kapalnya menjauh dari Terusan Suez, dan memicu serangan balasan dari Amerika dan Inggris sejak bulan Februari.

Setidaknya 65 negara dan perusahaan energi dan pelayaran besar telah terkena dampak serangan Houthi, menurut laporan Badan Intelijen Pertahanan AS.

Ledakan hebat dari kapal kargo MV Tutor di Laut Merah akibat serangan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi Houthi. YAF mengklaim menggunakan rudal baru yang belum pernah dipakai sebelumnya dalam serangan tersebut.
Ledakan hebat dari kapal kargo MV Tutor di Laut Merah akibat serangan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi Houthi. YAF mengklaim menggunakan rudal baru yang belum pernah dipakai sebelumnya dalam serangan tersebut. (tangkap layar twitter)

Iran Bantah Bantu Houthi Soal Persenjataan

Terkait blokade Houthi di laut Merah, Iran membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan kapal Norwegia, Strinda, telah diserang oleh Ansarullah menggunakan rudal jelajah antikapal buatan Iran di Laut Merah pada bulan Desember.

"Laporan tersebut menduga bahwa mesin yang digunakan dalam rudal Iran memiliki fitur unik yang sesuai dengan serpihan mesin yang ditemukan dari…serangan Houthi terhadap M/T Strinda,” lapor The Associated Press (AP) mengutip laporan militer AS, Rabu (10/7/2024).

Duta Besar Iran di PBB menolak tuduhan tersebut dan membantah mempersenjatai warga Yaman, menanggapi laporan AP.

"Kami menyadari bahwa (Houthi) telah mengembangkan kemampuan militer mereka secara signifikan dengan mengandalkan sumber daya mereka sendiri. Perang yang berkepanjangan melawan mereka adalah faktor utama di balik perluasan kekuatan militer mereka," kata Duta Besar itu, Kamis (11/7/2024).

Tentara Yaman, di bawah pimpinan gerakan perlawanan Ansarullah, telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di perairan internasional sejak pertengahan November untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.

Yaman mengatakan operasinya menargetkan kapal-kapal Israel atau kapal apa pun yang menuju pelabuhan di wilayah yang diduduki dan akan berlanjut sampai rezim tersebut mengakhiri perang genosida di Gaza.

Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah yang bertujuan untuk menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.

"Kampanye serangan udara yang dipimpin AS telah menargetkan Houthi sejak Januari, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 42 lainnya," kata pernyataan Houthi, seperti diberitakan Aawsat.

(oln/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas